Negara Diperjuangkan Bersama-sama, Jangan Kekuasaan Diembat Sendiri

- Jurnalis

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salamuddin Daeng.

Salamuddin Daeng.

Oleh: Salamuddin Daeng |

NEGARA Indonesia Merdeka itu adalah hasil perjuangan bersama-sama semua bangsa Indonesia. Mereka semua yakni rakyat jelata, tokoh agama, tokoh masyarakat para pemuda, Tentara, Polisi, politisi, raja-raja dan keturunannya, semua berjuang hingga Indonesia merdeka seperti sekarang ini. Oleh karenanya, penyelenggaraan negara Indonesia merdeka harus dengan semangat kebersamaan, bukan kepentingan masing-masing.

Kebersamaan semakin kokoh ketika Indonesia lepas dari penjajahan asing. Penjajahan telah mengajarkan bagaimana kebersamaan dalam kebangsaan Indonesia dapat mengusir penjajah beserta jiwa dan raganya penjajah tersebut. Penderitaan lahir dan batin yang dirasakan sama oleh seluruh bangsa Indonesia telah membuat semua bangsa bersatu padu mengusung cita-cita kemerdekaan dan akan menolak penjajahan di atas dunia sampai kapanpun dan di manapun. Karena kemerdekaan telah terpatri didalam batin. Kebersamaan dipegang teguh!.

Itulah mengapa dulu kekuasaan tertinggi itu ada di tangan Rakyat dan penguasanya adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kebersamaan dalam menjalankan kekuasaan dimanifestasikan dalam kekuasaan tertinggi di MPR. Siapa saja Penguasanya di MPR tersebut? Ada perwakilan golongan, ada perwakilan tokoh agama, ada perwakilan tentara, ada perwakilan polisi, ada perwakilan petani, ada perwakilan buruh, ada perwakilan pemuda, ada perwakilan partai yang dipilih oleh anggotanya dan sebagainya. Intinya semua diwakilkan walau tidak semua dipilih secara langsung.

Baca Juga :  Jaga Kesehatan Anggota, Hinca Panjaitan Usul Polri Rutin Merotasi Polantas

Kekuasaan negara yang dijalankan secara kebersamaan memang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia lahir, tumbuh, berkembang dari kebersamaan. Itulah mengapa sekarang kebersamaan ada dalam semua sendi kehidupan masyarakat. Kebersamaan didalam keluarga, di dalam kampung dan desa-desa, kebersamaan di dalam aktifitas sosial lainnya. Rasa dan semangat bersamaan tidak mungkin bisa ditarik atau dicabut dari dalam tanah air dan udara Indonesia.

Pancasila sebagai filosofi dan ideologi yang lahir dari perjalanan bangsa Indonesia adalah puncak kesepahaman akan kebersamaan bangsa Indonesia dalam menjalankan bangsa dan negara. Pancasila membuat bangsa Indonesia dapat terus berkeluarga, bersama-sama, bergotong royong dalam menjalankan negara dan pemerintahannya. Dengan Pancasila bangsa Indonesia dapat senantiasa menolak adu domba, menolak pertentangan. konflik, perang yang selalu dikobarkan oleh penjajahan.

Baca Juga :  High School in Harmony Astra Berikan Wadah Bagi Pelajar Belajar Dunia Industri

Penguasa itu silih berganti, kekuasaan itu adalah amanah. Semua dapat dijalankan secara bersama-sama, secara kekeluargaan, secara gotong royong. Janganlah suatu kelompok meniadakan kelompok yang lain. Jangan lah suatu golongan memandang rendah golongan lain. Sebagaimana orang kaya tidak memandang rendah orang miskin. Sebagaimana majikan tidak memandang rendah buruh atau karyawannya. Negara gotong royong itu dijalankan dengan berbagi. Memelihara orang miskin dan anak-anak yatim. Memelihara keluarga dan membantu teman. Negara Indonesia itu fondasinya adalah kasih sayang. Ishaa Allah.(*)

Penulis adalah Pengamat Ekonomi

Berita Terkait

RDP, Komite II DPD RI Soroti Tantangan dan Apresiasi Capaian PT KAI
Raker Bersama Mentan, Ini Catatan Penting Disampaikan Komite II DPD RI
Guru adalah Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa
Tutup Semarak HUT RI ke-80, Lalu Niqman Zahir Tekankan Pentingnya Gotong Royong
BKSP DPD RI Optimistis Pembentukan FSAT Tingkatkan Kesejahteraan dan Demokrasi di Asia Tenggara
Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tinjau Ulang Pemotongan Alokasi TKD dalam RAPBN 2026
BAP DPD RI Terima 12 Laporan Sengketa Agraria dan Tata Kelola SDA
BULD DPD RI: Koperasi Merah Putih Belum Memiliki Payung Hukum di Tingkat Lokal

Berita Terkait

Senin, 15 September 2025 - 15:09 WIB

RDP, Komite II DPD RI Soroti Tantangan dan Apresiasi Capaian PT KAI

Senin, 15 September 2025 - 13:01 WIB

Raker Bersama Mentan, Ini Catatan Penting Disampaikan Komite II DPD RI

Jumat, 12 September 2025 - 10:45 WIB

Guru adalah Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa

Jumat, 12 September 2025 - 08:05 WIB

Tutup Semarak HUT RI ke-80, Lalu Niqman Zahir Tekankan Pentingnya Gotong Royong

Kamis, 11 September 2025 - 15:02 WIB

BKSP DPD RI Optimistis Pembentukan FSAT Tingkatkan Kesejahteraan dan Demokrasi di Asia Tenggara

Berita Terbaru

Pancawarsa XBI LBK 2025.

Umum

Hallo Semeton XBI Lombok!

Selasa, 16 Sep 2025 - 14:05 WIB

Ekonomi & Bisnis

Warga Datangi SPBE di Kuripan, Tuntut Bisa Beli Elpiji yang Langka

Selasa, 16 Sep 2025 - 12:01 WIB