LOMBOK TENGAH, LOMBOKTODAY.ID – Majelis Adat Sasak (MAS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan gelar Adat Sasak ”Pengerakse Gumi Tastura” kepada Bupati Lombok Tengah (Loteng), HL Pathul Bahri dan Wakil Bupati (Wabup) Loteng, HM Nursiah.
Penyematan ”Pangerakse Gumi Tastura” dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Lebaran Topat yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Loteng, Senin (7/4/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Loteng, HL Pathul Bahri menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas telah terlaksananya ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh yang dilanjutkan dengan ibadah puasa Syawal selama seminggu yang diakhiri dengan pelaksanaan Lebaran Topat (Lebaran Ketupat) tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Lebaran Topat yang dilaksanakan sebagai tradisi tahunan, menyimpan makna yang dalam dan religius. Terlebih lagi Majelis Adat Sasak (MAS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menyematkan simbol ”Pengerakse Gumi Tastura” kepada Bupati dan Wabup Loteng periode 2025-2030. ”Kami selaku khadam di Gumi Tastura sangat berterima kasih atas pemberian ”Pangerakse Gumi Tastura” yang diberikan oleh MAS NTB,” katanya.
Dikatakan Pathul Bahri, penghargaan ini begitu dalam maknanya. Bukan hanya sekadar sebagai bentuk kehormatan, tetapi juga sebagai pengingat dan amanah agar senantiasa menjaga, melestarikan, dan membangun Kabupaten Lombok Tengah tercinta ini dengan penuh rasa tanggung jawab.
Diakui Pathul Bahri, gelar ”Pangerakse Gumi Tastura” bukanlah simbol semata, namun merupakan panggilan untuk menjadi penggerak harmoni, pengayom budaya, dan pelindung nilai-nilai luhur masyarakat Lombok Tengah.
Tradisi Lebaran Topat yang merupakan wujud syukur masyarakat Sasak setelah enam hari puasa sunnah Syawal, adalah salah satu warisan budaya yang memperkuat identitas sebagai masyarakat religius, toleran, dan penuh kearifan lokal.
Kegiatan seperti ini menjadi pengikat sosial yang mampu menjaga harmoni, mempererat silaturahmi, dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat. ”Mari kita jaga dan terus lestarikan adat dan budaya warisan leluhur ini, sembari tetap bergerak maju dalam pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Mari kita jadikan Lombok Tengah sebagai daerah yang MASMIRAH (Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Harmonis),” ungkap Pathul Bahri.(LS)