MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menegaskan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) diperbolehkan melaksanakan kegiatan di hotel untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keberlanjutan industri perhotelan, khususnya di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut ditegaskan Mendagri, Tito Karnavian saat membuka Musrenbang RPJMD NTB 2025–2029 dan RKPD 2026, di Hotel Lombok Raya Mataram, pada Rabu (4/6/2015).
Menurutnya, hotel juga mesti dihidupkan, jangan sampai karena efisiensi, industri hotel tutup. “Pemda boleh melaksanakan kegiatan di hotel. Saya tegaskan di sini. Jangan sampai hotel di daerah banyak yang tutup. Hal tersebut untuk karyawan hotel yang bekerja di sana. Mereka juga butuh pekerjaan dan bertahan,” tegas Mendagri, Tito Karnavian.
Hanya saja, menurut Mendagri, hotel-hotel yang dipilih tersebut mesti melihat hotel yang sekiranya berpotensi tutup. Hotel tersebut mesti dihidupkan agar bisa bertahan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kerja sama tersebut harus efektif jangan sampai terlalu berkegiatan.
“Kerjasama harus melihat hotel yang kira-kira bakal colaps. Selain itu, jangan sampai mestinya kegiatan bisa tiga hari selesai, tapi dilebihkan jadi sepuluh hari,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Musrembang menjadi agenda strategis untuk menyusun arah kebijakan dan program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB ke depan. Kehadiran Mendagri, Tito Karnavian dalam acara ini, juga menunjukkan komitmen pemerintah pusat terhadap penguatan pembangunan daerah. Dengan pengamanan maksimal, diharapkan seluruh rangkaian acara bisa berjalan lancar, aman, dan sukses, tanpa gangguan apa pun.(mbq)