Pak Gubernur, Di Mana Letak “NTB Mendunia” Kalau Wilayah Sendiri Saja Tidak Dipahami?

- Jurnalis

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Abah Muazar Habibi |

VISI besar yang selama ini dijanjikan dengan bangga: “NTB Gemilang yang Mendunia”, kini terdengar kosong di telinga rakyat. Bukan karena mimpi itu terlalu tinggi, tapi karena langkah-langkah kepemimpinan yang justru berjalan mundur. Ironisnya, hal ini kembali diperlihatkan melalui pernyataan keliru Gubernur NTB yang kini viral di media sosial — blunder kedua setelah sebelumnya juga salah menyampaikan data inflasi 1,47%.

“Pak Gubernur, kalau sudah menjabat, pahamilah dulu apa itu wilayah kerja, apa itu otonomi, dan apa itu arti rakyat dalam demokrasi!”

Blunder terbaru ini bukan sekadar kesalahan teknis, tapi menunjukkan minimnya pemahaman terhadap batas-batas kewenangan, bahkan ketika berbicara langsung di hadapan Menteri Dalam Negeri. Lebih menyakitkan lagi, ini terjadi di tengah kegagalan besar merealisasikan visi globalisasi NTB yang mendunia, yang digadang-gadang menjadi branding utama pemerintah daerah selama lima tahun terakhir.

Baca Juga :  Ponpes Darul Muhajirin Praya Gelar HAUL Tablig Akbar Menghadirkan Ustadz Das'ad Latif

Visi “NTB Mendunia” butuh pemimpin yang berkelas dunia. Tapi jika batas wilayah saja tidak bisa dibedakan, di mana letak ‘mendunia’-nya?

Bagaimana rakyat bisa percaya NTB siap bersaing secara global jika pemimpinnya justru tersandung pada konsep dasar otonomi?

Kekecewaan masyarakat bukan tanpa sebab. Selama ini rakyat NTB bersabar, memberi ruang, bahkan ikut mendukung program pembangunan. Tapi saat Gubernur sendiri menyampaikan pernyataan yang salah — tidak sekali, tapi dua kali — wajar jika muncul suara seperti ini:

Baca Juga :  Mahmud Marhaba Lantik DPD dan DPC PJS se-Sulut

“Bapak sudah melarang Buana ke penjuru dunia, tentu paham dong, kapan Bapak adalah seorang Gubernur, bukan hanya warga Kota Mataram.”

Kalimat ini bukan hanya kritik, tapi refleksi perasaan kolektif masyarakat yang kecewa karena pemimpinnya dianggap tidak cakap dalam membangun kepercayaan, apalagi memimpin daerah dengan visi internasional.

“Sedih saya, Pak…”
Kalimat ini sederhana, tapi penuh makna. Karena rakyat tidak hanya butuh pembangunan fisik, tapi juga arah visi yang jelas, komunikasi yang tepat, dan pemahaman utuh tentang amanah jabatan.(*)

Penulis adalah Pimpinan Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School dan Pemerhati Masyarakat

Berita Terkait

Presidium Aliansi PPS se-Pulau Sumbawa Tunjuk Tiga Tokoh Sebagai LO ke Pemerintah Pusat
Dilantik Gubernur Iqbal, Ini Lima Komisioner BAZNAS NTB 2025-2030
100 Hari Kerja, Aktivis dan Mahasiswa Lombok Barat Kritik Kinerja Bupati
Lombok Barat Punya Ketua PMI Baru, Haris Karnaen Bertekad Perkuat Kemanusiaan
Anggota DPR RI Fauzan Khalid Desak Kemendagri Berikan Surat Registrasi Desa Pemekaran
Sertijab Kadis Kominfotik Lobar, Maad Adnan Siap Mengemban Tugas Baru
Resmi Terbit SK Pengprov YRFI NTB 2025-2028
OPD Mitra dan DPRD Loteng Sepakat Proses Legislasi Transparan, Partisipatif, dan Berpihak pada Publik

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:27 WIB

Pak Gubernur, Di Mana Letak “NTB Mendunia” Kalau Wilayah Sendiri Saja Tidak Dipahami?

Rabu, 4 Juni 2025 - 08:01 WIB

Presidium Aliansi PPS se-Pulau Sumbawa Tunjuk Tiga Tokoh Sebagai LO ke Pemerintah Pusat

Selasa, 3 Juni 2025 - 09:36 WIB

Dilantik Gubernur Iqbal, Ini Lima Komisioner BAZNAS NTB 2025-2030

Senin, 2 Juni 2025 - 14:06 WIB

100 Hari Kerja, Aktivis dan Mahasiswa Lombok Barat Kritik Kinerja Bupati

Kamis, 22 Mei 2025 - 21:02 WIB

Lombok Barat Punya Ketua PMI Baru, Haris Karnaen Bertekad Perkuat Kemanusiaan

Berita Terbaru

Seorang mekanik dari jaringan bengkel resmi Astra Motor Sriwijaya saat melakukan pemeriksaan serta perbaikan motor Honda Genio milik konsumen.

Umum

Jangan Khawatir!, Honda Care Hadir Saat Dibutuhkan

Rabu, 4 Jun 2025 - 13:02 WIB

Suasana Musrenbang RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 yang dibuka langsung oleh Mendagri, Tito Karnavian, di Hotel Lombok Raya Mataram, Rabu (4/6/2015).

Umum

Mendagri: Pemda Boleh Laksanakan Kegiatan di Hotel

Rabu, 4 Jun 2025 - 12:06 WIB