KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA: BERSATU, BERDAULAT, RAKYAT SEJAHTERA, INDONESIA MAJU: REFLEKSI 80 INDONESIA MERDEKA

- Jurnalis

Senin, 11 Agustus 2025 - 08:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H Fahrurrozi Dahlan, QH.

H Fahrurrozi Dahlan, QH.

Oleh: H Fahrurrozi Dahlan, QH │

PERAYAAN Kemerdekaan Indonesia dari tahun ke tahun memiliki ciri khas, identitas, dan tentu tema perayaan kemerdekaan Indonesia. Hari Ulang Tahun ke 80 Kemerdekan Republik Indonesia tahun 2025 ini mengambil tema yang unik dan inspiratif. Tema itu bertuliskan, 80 Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”.

Tema Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut dapat menginspirasi semua elemen anak bangsa untuk melakukan dua hal spektakuler, dan hasil kinerja dua hal spektakuler itu menghadirkan dua hal utama, penting dan fungsional.
Dua kerja yang harus dilakukan itu adalah:
Pertama: Bersatu.
Kedua: Berdaulat.

Jika semua elemen anak bangsa dari penguasa, pemerintah sampai rakyat biasa dan jelata, bersatu padu dalam segala bidang, akan menghadirkan Bangsa Indonesia yang Berdaulat, berdaulat dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Maka akan berimplikasi pada dua hal utama:

Pertama: Rakyat Sejahtera. Jika rakyat sejahtera, bahagia lahir batinnya, maka akan mewujudkan implikasi yang kedua, Indonesia maju dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Itulah makna yang tersirat dari tema besar HUT ke- 80 Republik Indonesia.

Untuk lebih komprehensifnya refleksi ini, saya membagi kajian ini secara rinci dalam Empat Aspek:

PERTAMA: BERSATU

Filosofi bersatu adalah puncak keberhasilan suatu negara, Indonesia merdeka karena seluruh rakyat Indonesia meneriakkan Persatuan Indonesia; Bersatu dalam satu tanah air Indonesia, Bersatu dalam kebhinekaan Indonesia, bersatu dalam bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Itulah spirit Sumpah Pemuda dalam menyatukan jiwa raga rakyat Indonesia yang berserakan yang kemudian disatukan oleh asa, rasa, karsa dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI].

Merajut persatuan itu tidak mudah dan tidak gampang, karena susahnya persatuan Indonesia harus masuk dalam sila ketiga Pancasila. Negara mau berkembang ekonomi, sosial, politik dan budayanya tidak.bisa dilepaskan dari semangat persatuan dan kesatuan semua elemen anak bangsa.

Bersatu padu juga tidak bisa dilepaskan dari spirit keberagamaan rakyat Indonesia yang terilhami oleh sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Spririt-spirit keagamaan yang menghadirkan persatuan menjadi penopang Indonesia menjadi Indonesia yang berdaulat sejahtera dan maju.

Saya ambil contoh, teori bersatu dalam perspektif Al- Imam Ghazali yang menerangkan tentang kemenangan, kesuksesan dan keberhasilan di segala aspek dan bidang sangat ditentukan oleh enam [6] prinsip dasar. Imam Ghazali berpendapat:
لا غلبة إلا بالقوة ولا قوة إلا بالاتحاد ولا اتحاد إلا بالمشاورة ولا مشاورة إلا بالموافقة ولا موافقة إلا بالمسامحة

Tidak ada kemenangan tampa didasari dengan kekuatan. Tidak ada maknanya kekuatan tanpa adanya persatuan dan kesatuan, tidak ada kesatuan dan persatuan tanpa didasari melalui musyawarah, musyawarahpun tak bermakna jika tidak ada kesepakatan, kesepakatan tidak akan berarti jika tidak saling menerima dan menghargai.
Statemen Imam al-Ghazali ini sangat tepat untuk memotret kondisi Indonesia hari ini.

Pertanyaan mendasarnya adalah, apakah semua komponen anak bangsa sudah bersatu, jika sudah bersatu, kenapa Indonesia belum berdaulat, belum sejahtera rakyatnya, belum maju peradaban teknologinya?. Ada apa dengan persatuan Indonesia, sehingga harus diangkat kembali sebagai tema HUT Kemerdekaan Republik Indonesia?

Baca Juga :  Astra Motor NTB Berikan Tips Aman Bawa Barang bagi Pengendara Motor di Bumi Gora

Inilah yang harus segera dicari jawaban dan solusinya agar Indonesia KUAT PERSATUANNYA.

KEDUA: BERDAULAT

“Berdaulat” berarti memiliki kekuasaan tertinggi dan independen atas suatu wilayah dan penduduknya, terutama dalam konteks negara. Ini berarti negara tersebut memiliki hak untuk mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan pihak luar.
Secara lebih rinci, berdaulat mencakup:
Kekuasaan tertinggi:
Negara memiliki wewenang penuh untuk membuat dan melaksanakan hukum, serta membuat kebijakan internal dan eksternal.
Kemandirian:
Negara tidak tunduk pada kekuasaan lain yang lebih tinggi dan dapat berinteraksi dengan negara lain secara setara.
Wilayah dan penduduk:
Negara memiliki kontrol penuh atas wilayah dan penduduknya, termasuk hak untuk mengatur dan mengelola sumber daya.

Dalam konteks Indonesia, kedaulatan juga diartikan sebagai kedaulatan rakyat, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (UUD 1945).

Jadi, ketika suatu negara disebut “berdaulat”, itu berarti negara tersebut memiliki kekuasaan penuh dan independen untuk mengatur dirinya sendiri dan rakyatnya, serta memiliki hak untuk berinteraksi dengan negara Berdaulat adalah kondisi di mana suatu entitas, biasanya negara, memiliki kekuasaan tertinggi. dan Negara dikatakan berdaulat karena kedaulatan merupakan ciri dan sifat sebuah negara.

Indonesia merupakan Negara yang berdaulat seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 2, kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Berdaulat adalah dimana memiliki kekuasaan tertinggi pada suatu pemerintahan negara atau wilayah. Jadi, menurut KBBI, “kedaulatan merupakan kekuasaan yang tertinggi atas suatu pemerintahan Berdaulat berarti memiliki kekuasaan tertinggi atas suatu wilayah dan rakyat, tanpa campur tangan pihak luar.

Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintahan, masyarakat, atau atas diri sendiri. Juga berdaulat artinya berkuasa penuh, tapi kekuasaan itu terbatas oleh batas wilayah suatu negara yg juga diakui oleh negara lain.

Arti kata “BERDAULAT” adalah seseorang yang memiliki atau dianggap memiliki kekuasaan politik atau kedaulatan tertinggi. Kedaulatan berasal dari bahasa Arab yaitu “daulah” yang artinya kekuasaan tertinggi, yang artinya adalah kekuasaan yang tertinggi untuk Negara Negara berdaulat adalah negara yang memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan dari pihak luar.

KETIGA: RAKYAT SEJAHTERA
“Rakyat Sejahtera” adalah bagian dari tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, yaitu “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema ini mencerminkan fokus pemerintah pada kesejahteraan masyarakat dan upaya meningkatkan daya saing bangsa.

“Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”: merupakan tema resmi HUT ke-80 RI yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Tema ini mengandung makna bahwa kemerdekaan harus dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia dan menjadi milik bersama.

“Rakyat Sejahtera” dalam tema tersebut menekankan pentingnya upaya menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan kerja, memperluas akses pendidikan, dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Selain itu, tema ini juga mencerminkan visi besar bangsa Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam memeriahkan HUT RI ke-80 dengan semangat kebersamaan dan kepedulian.

Baca Juga :  Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KEEMPAT: INDONESIA MAJU

Indonesia berupaya menjadi negara maju dengan berbagai strategi dan upaya, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, transformasi digital, dan reformasi regulasi. Fokus pada inovasi, investasi, dan pemerataan ekonomi juga menjadi kunci dalam mencapai tujuan ini.
Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan Indonesia untuk mencapai status negara maju:
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM):
Pendidikan dan Pelatihan:
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan SDM yang kompeten dan berdaya saing.
Peningkatan Kesehatan:
Memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk menciptakan penduduk yang sehat dan produktif.
Penguasaan Teknologi:
Mendorong penguasaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
2. Pembangunan Infrastruktur:
Infrastruktur Fisik:
Membangun infrastruktur transportasi (jalan, rel kereta api, bandara), energi, dan telekomunikasi untuk mendukung konektivitas dan kegiatan ekonomi.
Infrastruktur Digital:
Mempercepat transformasi digital dan pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung berbagai sektor ekonomi.
3. Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi:
Inovasi:
Mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk teknologi dan industri, untuk meningkatkan daya saing.
Reformasi Regulasi:
Melakukan reformasi regulasi dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Peningkatan Investasi:
Mendorong investasi baik dari dalam maupun luar negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pengembangan Industri:
Memperkuat struktur ekonomi nasional dengan membangun industri pengolahan yang berbasis ekspor.
Peningkatan Kelas Usaha:
Mendorong UMKM untuk naik kelas dan menjadi penggerak ekonomi.
4. Pemerataan Ekonomi:
Pembangunan Wilayah:
Mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan.
Peningkatan Akses:
Memastikan masyarakat memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam:
Pemanfaatan Berkelanjutan:
Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan untuk kepentingan ekonomi dan lingkungan.
Diversifikasi Ekonomi:
Mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam dengan mengembangkan sektor ekonomi lain.
6. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan:
Transparansi dan Akuntabilitas:
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan.
Pemberantasan Korupsi:
Memberantas korupsi dan praktik-praktik tidak sehat lainnya yang menghambat pembangunan.
7. Pemanfaatan Potensi Lokal:
Sumber Daya Alam:
Memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dan budaya Indonesia untuk mendukung pembangunan.
Lokasi Strategis:
Memanfaatkan posisi strategis Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
Upaya-upaya ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan seluruh elemen bangsa. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, Indonesia berpotensi mencapai status negara maju di masa depan.

Demikian 7 step yang mungkin dapat ditindaklanjuti untuk tercapainya Indonesia yang maju dengan kesempurnaan kesejahteraan lahir bathin, yang menjadi impian semua anak bangsa, impian بلدة طيبة و رب غفور itu menjada asa dan cita semua anak bangsa. Semoga diusia 80 tahun ini, Indonesia kian memberikan yang terbaik untuk anak negeri yang bernama INDONESIA. Semoga bermanfaat tulisan sederhana ini.(*)

Penulis adalah Guru Besar UIN Mataram, Wakil Ketua Umum PB NW, Dosen Pascasarjana UIN Mataram

Berita Terkait

TGH Sibawaihi Mutawalli dalam Kenangan Masyarakat: Meneladani Kesalehan Sosial Sang Tuan Guru
Ini Delapan Indikator yang Menentukan Waktu Terbaik untuk Menguras Radiator Motor
Haul ke-10 TGH Sibawaihi Mutawalli: Teladan Kesederhanaan dan Penjaga Nilai Iman
TRILOGI PONDASI AGAMA: IMAN, ISLAM, IHSAN, IMAN, ILMU, AMAL [SYARI’AH, THARIQAH, HAQIQAH] SARANA MENUMBUHKAN KETAQWAAN TOTALITAS KEPADA ALLAH: REFLEKSI SPRITUALITAS DALAM MENGHADAPI DENTUMAN GLOBALITAS
HEGEMONI DUNIA MEMPERKERUH MATA BATIN SPRITUAL MANUSIA: BELAJAR MENATA HATI DENGAN MENGKAJI TIGA TIPOLOGI ZUHUD DAN DUA TIPOLOGI WARA’ DALAM PANDANGAN PARA ULAMA [SYAIKH IBRAHIM BIN ADHAM, SYAIKH IBN TAIMIYYAH, SYAIKH IBN QAYYIM]
Basarnas Perkuat Peran Masyarakat Rinjani Lewat Dayamas dan Bimtek SAR
Mau Dasbor Motor Kembali Kinclong Seperti Baru, Begini Caranya !
SEMBILAN KRITERIA ORANG CERDAS DAN BERWIBAWA DALAM TRADISI PERADABAN ISLAM: NASIHAT-NASIHAT AGAMA SEBAGAI MOTIVASI MENUJU INSAN YANG SOLEH, MODERAT DAN UNGGUL

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 08:03 WIB

KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA: BERSATU, BERDAULAT, RAKYAT SEJAHTERA, INDONESIA MAJU: REFLEKSI 80 INDONESIA MERDEKA

Kamis, 7 Agustus 2025 - 07:08 WIB

TGH Sibawaihi Mutawalli dalam Kenangan Masyarakat: Meneladani Kesalehan Sosial Sang Tuan Guru

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:04 WIB

Ini Delapan Indikator yang Menentukan Waktu Terbaik untuk Menguras Radiator Motor

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:09 WIB

Haul ke-10 TGH Sibawaihi Mutawalli: Teladan Kesederhanaan dan Penjaga Nilai Iman

Rabu, 6 Agustus 2025 - 08:01 WIB

TRILOGI PONDASI AGAMA: IMAN, ISLAM, IHSAN, IMAN, ILMU, AMAL [SYARI’AH, THARIQAH, HAQIQAH] SARANA MENUMBUHKAN KETAQWAAN TOTALITAS KEPADA ALLAH: REFLEKSI SPRITUALITAS DALAM MENGHADAPI DENTUMAN GLOBALITAS

Berita Terbaru

Lalu Fathul Kasturi, SP.

Ekonomi & Bisnis

Peluang Kian Menantang, Pemkab Lotim Semakin Serius Bisnis Porang

Senin, 11 Agu 2025 - 13:07 WIB

Suasana kegiatan lintas alam dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI (foto kiri), Tenaga Ahli Anggota Komisi II DPR RI H Fauzan Khalid, Moh Hafizni saat menyerahkan hadiah doorprize kepada peserta kegiatan lintas alam (foto kanan).

Olahraga

Anggota DPR RI Fauzan Khalid Gelar Lintas Alam HUT RI

Minggu, 10 Agu 2025 - 10:06 WIB