MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) melalui Relawan Literasi Masyarakat (Relima) berupaya membina dan menghidupkan 62 Perpustakaan Komunitas, Rumah Ibadah dan Perpustakaan Kelurahan yang tersebar di Kota Mataram. Sejak 1 Juli 2025 lalu, Perpusnas menugaskan Relima untuk turun menghidupkan Perpustakaan di Kota Mataram.
Hal tersebut disampaikan oleh Mohamad Baihaqi Alkawy, selaku Pegiat Literasi di Egalita Literasi dan sekaligus ditunjuk sebagai Relima Kota Mataram. Menurutnya, langkah tersebut semakin mendekatkan literasi di tengah masyarakat. Pembinaan yang ia lakukan mencakup inventarisasi, advokasi dan pelaksanaan kegiatan baik melalui pembacaan nyaring atau read aload, pelatihan menulis hingga pertunjukan seni di Perpustakaan.
“Saya dituntut untuk menghidupkan perpustakaan sebagai living literasi yang terus selalu dihidupkan sebagai gugus kegiatan masyarakat, baik melalui sejumlah pelatihan, kursus hingga ruang diskusi. Hal tersebut akan menciptakan ekosistem literasi yang lebih dekat dengan masyarakat di sekitar perpustakaan tersebut,” kata Baihaqi.
Baihaqi juga berupaya memfasilitasi komunitas-komunitas literasi yang telah tumbuh dan menjalar di Kota Mataram agar bisa membimbing dan mendampingi Perpustakaan Kelurahan dan Rumah Ibadah di Kota Mataram agar peran Rumah Ibadah dan Kantor Lurah semakin luas. Tidak sekadar sebagai tempat melaksanakan ritual maupun mengurus adminitrasi.
“Komunitas literasi di Kota Mataram mesti bersinergi dalam membangun ekosistem literasi yang sehat agar generasi muda dapat tumbuh dengan teknologi literasi digital maupun lewat bacaan konvensional dalam bentuk buku,” jelasnya.
Saat ini, ia telah melaksanakan kegiatan di 7 (tujuh) Perpustakaan Kelurahan dan Rumah Ibadah sebagai bagian dari strategi menghidupkan sekaligus mendekatkan perpustakaan di tengah masyarakat, khususnya di Kota Mataram. Kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan sejumlah komunitas literasi di Kota Mataram yang digawangi oleh anak-anak muda yang memiliki semangat kerelawanan yang tinggi.
“Alhamdulillah sejumlah rangkaian kegiatan literasi telah dilakukan. Dengan menggandeng komunitas literasi di Kota Mataram harapannya dapat semakin menguatkan genggaman untuk bergandengan memajukan iklim literasi lewat berbagai strategi. Hingga tahun depan, kegiatan semacam ini harus bejalan intensif dan melibatkan kalangan yang lebih luas, baik instansi pemerintahan hingga media,” tutupnya.(mbq)