HL Winengan: Jangan Biarkan Emosi Menjadi Bara yang Membakar Gerakan Mahasiswa

- Jurnalis

Senin, 1 September 2025 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HL Winengan.

HL Winengan.

LOMBOK BARAT, LOMBOKTODAY.ID – Situasi sosial politik di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa pekan terakhir tengah memanas. Aksi-aksi mahasiswa dan masyarakat yang awalnya berlangsung damai, mendadak berubah menjadi luapan amarah yang sulit dibendung.

Hal ini mendapat perhatian serius dari Koordinator Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Provinsi NTB, HK Ir HL Winengan, M.M, saat dikonfirmasi Senin (1/9/2025).

Winengan menyebut, kebijakan pemerintah serta pernyataan sejumlah elite politik yang sangat sensitif terhadap kondisi rakyat, ikut menjadi pemicu ledakan emosional di lapangan. “Kita saksikan bersama bahwa massa yang sebelumnya terukur dan rasional bisa dalam sekejap berubah menjadi kemarahan. Dan ironisnya, berujung pada jatuhnya korban yang seharusnya tidak perlu terjadi,” kata Winengan.

Baca Juga :  Kekuatan Penuh, Astra Honda Siap Tampil Kompetitif di ARRC Mandalika

Sebagai alumni HMI, ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban yang ia sebut sebagai “pahlawan demokrasi” dan “pahlawan keluarga”. Namun, ia mengingatkan, jangan sampai semangat perjuangan yang tulus berubah menjadi luka hanya karena emosi tak terkendali.

“Kebebasan berekspresi dijamin konstitusi. Tetapi kalau aksi berubah menjadi ajang pelampiasan emosi, maka yang rugi bukan hanya masyarakat, melainkan juga gerakan itu sendiri. Karena itu, saya minta semua pihak untuk menahan diri,” tegasnya.

Baca Juga :  Pemkab Lotim Pasang Target KLA dari Pratama Menjadi Madya

Winengan juga menginstruksikan seluruh Majelis Daerah KAHMI di kabupaten/kota se-NTB untuk mengingatkan kader dan pengurus HMI agar lebih bijak dalam menyikapi dinamika politik hari ini. “Perjuangan mahasiswa jangan sampai ternodai oleh tindakan destruktif. Kalau kita tidak bisa menahan emosi, maka pilihan terbaik adalah menahan diri,” katanya.

Winengan menekankan, perjuangan sejati tidak dilihat dari seberapa keras teriakan di jalan, tetapi seberapa besar manfaat yang bisa dirasakan masyarakat dari perjuangan itu. “Jangan sampai bara emosi justru membakar cita-cita besar kita bersama,” ucapnya.(ham)

Berita Terkait

Istri Gubernur NTB Sapa Warga Desa Pijot-Keruak dengan Penuh Cinta Kasih
Gubernur NTB: Mataram Wajah Provinsi, Kebersihan dan Penataan Kota Jadi Prioritas
Gubernur NTB Sambut Baik Program Kagama Bangun Desa
Gubernur NTB Tegaskan Kearifan Lokal Kunci Hadapi Bencana
Menuju Birokrasi Berkelas, Pemkab Loteng Gelar Ajang ASN Tastura Award 2025
HUT ke-80 Loteng Bertransformasi, Simbol Kemajuan NTB, Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis
Gabungan Aktivis Lobar: Jangan Bungkam Hak Honorer
Seorang Budayawan Gagas ‘’Repoq Literasi’’ untuk Restorasi Pertanian di Lotim

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:07 WIB

Istri Gubernur NTB Sapa Warga Desa Pijot-Keruak dengan Penuh Cinta Kasih

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:06 WIB

Gubernur NTB Sambut Baik Program Kagama Bangun Desa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:03 WIB

Gubernur NTB Tegaskan Kearifan Lokal Kunci Hadapi Bencana

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:08 WIB

Menuju Birokrasi Berkelas, Pemkab Loteng Gelar Ajang ASN Tastura Award 2025

Rabu, 15 Oktober 2025 - 14:09 WIB

HUT ke-80 Loteng Bertransformasi, Simbol Kemajuan NTB, Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis

Berita Terbaru

Pariwisata Seni Budaya

ASLI Desak Pemerintah dan APH Tegas Terhadap Pornoaksi Berkedok Kesenian

Sabtu, 18 Okt 2025 - 07:24 WIB

Politik

Akhirnya, Izzuddin Mundur dari Jabatan Kadis Dikbud Lotim

Sabtu, 18 Okt 2025 - 06:03 WIB