Wamendikdasmen Tekankan Kepala Sekolah sebagai Arsitek Pembelajaran Adaptif

- Jurnalis

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana pelatihan bakal calon kepala sekolah angkatan 2 tahun 2025.

Suasana pelatihan bakal calon kepala sekolah angkatan 2 tahun 2025.

BATU, LOMBOKTODAY.ID — Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) kini hadir dengan pendekatan baru yang menekankan pembentukan pemimpin satuan pendidikan yang adaptif, inspiratif, dan transformatif.

Program ini menggabungkan pembelajaran berbasis teknologi, tatap muka, dan mentoring langsung oleh kepala sekolah berpengalaman guna mencetak calon pemimpin pendidikan yang kompeten dan berkarakter.

Pelatihan ini menerapkan model integratif-transformatif, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi kepemimpinan, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di sekolah. Metode tersebut mengombinasikan pembelajaran mandiri melalui Learning Management System (LMS), pertemuan tatap muka bersama pengajar dan sejawat, serta pendampingan langsung oleh kepala sekolah senior.

Selain kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional, peserta juga mendapat materi tambahan seperti Pembelajaran Mendalam, Penguatan Pendidikan Karakter, dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Pelatihan ini berlangsung selama 110 Jam Pembelajaran (JP), dengan rincian 18 JP pembelajaran mandiri melalui LMS dan 92 JP kegiatan tatap muka di lokasi pelatihan maupun di satuan pendidikan.

Baca Juga :  Jaring Siswa Berbakat di Lombok, Honda NTB Gelar Kompetisi Pelajar Honda

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq menegaskan, bahwa kepala sekolah merupakan arsitek pembelajaran yang berperan penting dalam membangun budaya belajar adaptif di lingkungan pendidikan.

“Sekolah yang hebat bukan karena teknologinya canggih, tapi karena warganya cepat belajar dan mau berubah. Kepala sekolah adalah penggerak utama budaya itu,” ujar Wamendikdasmen Fajar saat membuka Pelatihan Tahap III Bakal Calon Kepala Sekolah se-Provinsi Jawa Timur, di Batu, Sabtu (11/10/2025).

Menurutnya, kepala sekolah ideal tidak hanya sekadar mengatur, tetapi menginspirasi dan menumbuhkan semangat belajar di komunitas sekolah. Ia menekankan bahwa pemimpin pendidikan harus mampu menyeimbangkan tiga fungsi utama: memberi arah (directive-instructive), mentransformasi cara berpikir guru dan siswa (transformative), serta membimbing dan memberdayakan (distributive).

Alumnus program doktoral Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga menjelaskan bahwa sekolah ideal adalah organisasi pembelajar, tempat seluruh unsur sekolah tumbuh dan belajar bersama.

“Ada lima prinsip organisasi pembelajar menurut Peter Senge—personal mastery, mental model, shared vision, team learning, dan system thinking. Kelimanya perlu dihidupkan di setiap sekolah agar menjadi ekosistem belajar yang hidup,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur NTB Terima Dr Novrizal Tahar, Ini yang Dibahas

Dalam kesempatan itu, Wamendikdasmen Fajar juga menyinggung arah kebijakan Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Mu’ti, yang berfokus pada penguatan ekosistem pembelajaran mendalam. Salah satu gerakan prioritasnya adalah 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang menumbuhkan karakter positif dan motivasi belajar siswa sekaligus memperkuat peran kepala sekolah sebagai penggerak budaya belajar berkelanjutan.

“Negara maju bukan karena infrastrukturnya, tapi karena dua etos—etos belajar sepanjang hayat dan etos belajar cepat. Dua etos itu lahir dari sekolah yang dipimpin oleh pemimpin yang mau terus belajar,” ujarnya.

Program pelatihan ini diharapkan menjadi tonggak pembaruan sistem kepemimpinan pendidikan di Indonesia, dengan melahirkan kepala sekolah yang tidak hanya cakap manajerial, tetapi juga visioner dalam membangun masa depan pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.(ltn)

Berita Terkait

Peringati Hari Guru, Ini Dia Guru Inspiratif Dapat Apresiasi dari Yayasan AHM
Bila Terpilih sebagai Rektor, Prof Yusron Akan Bawa Unram Jadi Kampus Berdaya Saing Global
Karyawan FIF Mataram Dapat Edukasi Safety Riding Bersama Instruktur Berpengalaman
Tiga Klasifikasi Manusia dalam Tilikan Masa Pertumbuhan Akal Intelektualitasnya: Meneguhkan Peran Guru Pendidik dalam Penguatan Karakter Akal Intelektual
Prof Ali, Dosen Panutan Saya yang Telah Mewujudkan Impian Kuliah S3 Bioteknologi di Jepang
Olimpiade Sosiologi Tingkat SLTA se-Bali Nusra di Mataram, MAN 1 Lotim Raih Juara
Prof Yusron Saadi Resmi Daftar sebagai Bakal Calon Rektor Unram 2026–2030
Tak Ada Murid, 4 Sekolah Swasta Ditutup oleh Dinas Dikbud Lotim

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 10:00 WIB

Peringati Hari Guru, Ini Dia Guru Inspiratif Dapat Apresiasi dari Yayasan AHM

Rabu, 26 November 2025 - 07:01 WIB

Bila Terpilih sebagai Rektor, Prof Yusron Akan Bawa Unram Jadi Kampus Berdaya Saing Global

Selasa, 25 November 2025 - 12:03 WIB

Karyawan FIF Mataram Dapat Edukasi Safety Riding Bersama Instruktur Berpengalaman

Selasa, 25 November 2025 - 10:04 WIB

Tiga Klasifikasi Manusia dalam Tilikan Masa Pertumbuhan Akal Intelektualitasnya: Meneguhkan Peran Guru Pendidik dalam Penguatan Karakter Akal Intelektual

Selasa, 18 November 2025 - 07:01 WIB

Prof Ali, Dosen Panutan Saya yang Telah Mewujudkan Impian Kuliah S3 Bioteknologi di Jepang

Berita Terbaru

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal (paling kanan) didampingi istri pose bersama Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (paling kiri) yang juga didampingi istri.

Politik

NTB dan Sulsel Sepakat Perluas Kerja Sama Strategis

Jumat, 5 Des 2025 - 19:07 WIB