INDIKATOR KECERDASAN INTELEKTUALITAS DAN SPRITUALITAS DALAM BIDIKAN SUFISTIK: BELAJAR DARI PENJELASAN NABI MUHAMMAD SAW & ALI BIN ABI THALIB KARRAMALLAHU WAJHAH

- Jurnalis

Kamis, 20 November 2025 - 08:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H Fahrurrozi Dahlan.

H Fahrurrozi Dahlan.

OLEH: H. FAHRURROZI DAHLAN, QH │

DALAM perspektif sufistik, kecerdasan intelektualitas dan spiritualitas merupakan dua aspek yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Berikut adalah beberapa indikator kecerdasan intelektualitas dan spiritualitas dalam bidikan sufistik:

Kecerdasan Intelektualitas

1]. Pemahaman yang mendalam: Kemampuan untuk memahami konsep-konsep spiritual dan intelektual dengan mendalam.
2]. Analisis yang kritis: Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi dengan kritis dan objektif.
3]. Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang inovatif.
4]. Kemampuan belajar: Kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri secara terus-menerus.

Kecerdasan Spiritualitas

1]. Kesadaran spiritual: Kemampuan untuk merasakan kehadiran Tuhan dan kesadaran spiritual yang mendalam.
2]. Ketenangan jiwa: Kemampuan untuk mencapai ketenangan jiwa dan kedamaian batin.
3]. Empati dan kasih sayang: Kemampuan untuk merasakan empati dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
4]. Kesabaran dan ketabahan: Kemampuan untuk bersabar dan tabah dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Indikator dalam Bidikan Sufistik:

1]. Tawadhu’ (Kerendahan hati): Kemampuan untuk memiliki kerendahan hati dan tidak sombong.
2]. Zuhud (Sederhana): Kemampuan untuk hidup sederhana dan tidak terlalu materialistis.
3]. Muraqabah (Mengawasi diri): Kemampuan untuk mengawasi diri sendiri dan memperbaiki diri.
4]. Mujahadah (Berjuang melawan hawa nafsu): Kemampuan untuk berjuang melawan hawa nafsu dan meningkatkan spiritualitas.

Dalam perspektif sufistik, kecerdasan intelektualitas dan spiritualitas merupakan dua aspek yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan mengembangkan kedua aspek tersebut, seseorang dapat mencapai tingkat spiritualitas yang lebih tinggi dan menjadi pribadi yang lebih baik.

عن ابى زر الغفارى أنه قال قلت يارسول الله صلى الله عليه وسلم ما كان فى صحف ابراهيم قال فيها امثال وعبر ينبغى للعاقل ما لم يكن مغلوبا فى عقله ان يكون حافظا للسانه وعارفا بزمانه مقبلا على شأنه فانه من حسب كلامه من عمله قل كلامه الا فيما يعنيه.

Hadits tentang Kearifan dan Pengendalian Diri

Diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari bahwa dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang terkandung dalam kitab-kitab Ibrahim. Beliau menjawab: Di dalamnya terdapat kata-kata bijak dan pelajaran yang bermanfaat. Seorang yang berakal sehat, jika tidak sedang terganggu akalnya, harus memiliki sifat-sifat berikut:

1].Menjaga lisannya: Mengontrol apa yang keluar dari mulutnya dan tidak berbicara kecuali yang bermanfaat.
2].Mengenal zamannya: Memahami keadaan zaman dan situasi sekitarnya.
3].Fokus pada urusannya: Mengutamakan urusan yang penting dan tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak bermanfaat.

Rasulullah SAW juga bersabda: Barangsiapa yang memperhitungkan perkataannya sebagai bagian dari amalnya, maka sedikitlah perkataannya kecuali yang bermanfaat baginya.

Baca Juga :  Dimensi Psikolinguistik: Kompetensi dan Performensi dalam Penggunaan Bahasa

Hadits ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengontrol diri dan menggunakan waktu dengan bijak. Seorang Muslim harus memiliki sifat-sifat yang baik, seperti:

A. Menjaga lisannya dari perkataan yang tidak bermanfaat atau menyakiti orang lain.
B. Mengenal zamannya dan memahami situasi sekitarnya.
C. Fokus pada urusan yang penting dan tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dengan memiliki sifat-sifat tersebut, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup kita di dunia dan akhirat.
قال حدثنا الفقيه ابو جعفر باسناده عن ابى اسحاق الهمدانى عن الحرث عن على بن ابى طالب رضى الله عنه قال قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ينبغى للعاقل ان لا يكون شاخصا الا فى ثلاث مرمة لمعاشه أو خلوة لمعاده او لذة فى غير محرم.

Hadits tentang Tujuan Hidup yang Bermakna

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang yang berakal sehat harus memiliki tujuan yang jelas dan tidak sia-sia, kecuali dalam tiga hal:

1]. Mencari nafkah yang halal: Berusaha untuk mencari rezeki yang halal dan baik untuk kehidupan dunia.
2].Mempersiapkan bekal untuk akhirat: Beribadah dan melakukan amal shaleh untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.
3]. Menikmati halal yang mubah: Menikmati nikmat Allah SWT yang halal dan tidak haram, seperti menikmati keindahan alam, keluarga, dan lain-lain.

Hadits ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki tujuan hidup yang jelas dan bermakna. Seorang Muslim harus memiliki prioritas yang jelas dalam hidupnya, yaitu:

1]. Mencari nafkah yang halal dan baik untuk kehidupan dunia.
2]. Mempersiapkan bekal untuk akhirat dengan beribadah dan melakukan amal shaleh.
3]. Menikmati nikmat Allah SWT yang halal dan tidak haram.

Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas dan bermakna, kita dapat menjalani hidup dengan lebih fokus dan produktif, serta mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

وقال ينبغى للعاقل ان يكون له فى النهار اربع ساعات ساعة يناجى فيها ربه وساعة يحاسب فيها نفسه وساعة يأتى فيها أهل العلم الذين يبصرونه بأمر دينه ودنياه وينصحونه وساعة يخلى بين نفسه ولذاتها فيما يحل ويجمل

Maknanya:
Rasulullah SAW bersabda: Seorang yang berakal sehat harus memiliki empat waktu dalam sehari:

1].Waktu untuk bermunajat kepada Allah: Waktu untuk beribadah, berdoa, dan bermunajat kepada Allah SWT.
2]. Waktu untuk menghisab diri sendiri: Waktu untuk introspeksi diri, mengevaluasi amal perbuatan, dan memperbaiki diri sendiri.
3]. Waktu untuk berkonsultasi dengan orang yang berilmu: Waktu untuk berkonsultasi dengan orang yang berilmu dan berpengalaman untuk memperoleh nasihat dan bimbingan dalam urusan agama dan dunia.
4].Waktu untuk menikmati halal yang mubah: Waktu untuk menikmati nikmat Allah SWT yang halal dan mubah, seperti beristirahat, bersantai, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Baca Juga :  Diskominfosan Lotim Lakukan Verifikasi Tahap I Penilaian Indeks KAMI pada Aplikasi Periri

Hadits ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengatur waktu dengan baik dan memprioritaskan kegiatan yang bermanfaat. Seorang Muslim harus memiliki keseimbangan dalam hidupnya, yaitu:

1]. Beribadah dan bermunajat kepada Allah: Waktu untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
2]. Menghisab diri sendiri: Waktu untuk introspeksi diri dan memperbaiki diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
3]. Berkonsultasi dengan orang yang berilmu: Waktu untuk berkonsultasi dengan orang yang berilmu dan berpengalaman untuk memperoleh nasihat dan bimbingan.
4]. Menikmati nikmat Allah SWT: Waktu untuk menikmati nikmat Allah SWT yang halal dan mubah untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dengan mengatur waktu dengan baik dan memprioritaskan kegiatan yang bermanfaat, kita dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

وقال ينبغى للعاقل ان ينظر فى شأنه ويعرف اهل زمانه ويحفظ فرجه ولسانه [انتهى كتاب تنبيه الغافلين للشيخ نصر بن محمد بن ابراهيم السمرقندى، ص: ٧٨: مكتبة دار احياء الكتب العربية اندونسيا]
Maknanya:
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang yang berakal sehat harus:

1]. Memperhatikan urusannya sendiri: Fokus pada urusan dan kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.
2]. Mengenal orang-orang di zamannya: Mengenal dan memahami karakteristik orang-orang di zamannya untuk dapat berinteraksi dengan baik.
3]. Menjaga kemaluan dan lisannya: Menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik, seperti zina dan perkataan yang tidak pantas.

Pesan mulia ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki sifat-sifat yang baik dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik. Seorang Muslim harus:

1]. Fokus pada urusan sendiri: Tidak perlu mencampuri urusan orang lain yang tidak bermanfaat.
2]. Mengenal orang-orang di zamannya: Memahami karakteristik orang-orang di zamannya untuk dapat berinteraksi dengan baik dan efektif.
3]. Menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik: Menjaga kemaluan dan lisannya dari perbuatan yang tidak baik, seperti zina dan perkataan yang tidak pantas.

Dengan memiliki sifat-sifat yang baik dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik, kita dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
[Semoga Allah selalu memberkahi kita semua. Amin].

Penulis adalah Akademisi UIN Mataram, Aktivis Dakwah Sosial dan Digital, Waktum PBNW

Berita Terkait

Wujudkan Filosofi “Berkah Bermakna”, Bank NTB Syariah Gelar Aksi Pelestarian Lingkungan di Bendungan Penyaring Sumbawa
Jawara Modifikator Pamerkan Karya di Pesta Akbar Honda Modif Contest
Sidang Paripurna Pemandangan Umum terhadap Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD 2026
Jelang Hari Anti Korupsi se-Dunia, Pemkab Loteng Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi
Gubernur Iqbal: Dokumen RPJMD Menjadi ‘Kitab Suci’ dalam Menjalankan Program 2026
Pegiat Literasi Kota Mataram Raih Dua Penghargaan Nasional Perpusnas RI
Angka Kecelakaan Melonjak, Operasi Zebra Rinjani 2025 Resmi Digelar di NTB
Wabup Lotim Sebut Tugas ASN Sebagai Jembatan Pelayanan Masyarakat dengan Pemerintah

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 09:09 WIB

Wujudkan Filosofi “Berkah Bermakna”, Bank NTB Syariah Gelar Aksi Pelestarian Lingkungan di Bendungan Penyaring Sumbawa

Kamis, 20 November 2025 - 08:03 WIB

INDIKATOR KECERDASAN INTELEKTUALITAS DAN SPRITUALITAS DALAM BIDIKAN SUFISTIK: BELAJAR DARI PENJELASAN NABI MUHAMMAD SAW & ALI BIN ABI THALIB KARRAMALLAHU WAJHAH

Selasa, 18 November 2025 - 14:02 WIB

Sidang Paripurna Pemandangan Umum terhadap Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD 2026

Senin, 17 November 2025 - 18:07 WIB

Jelang Hari Anti Korupsi se-Dunia, Pemkab Loteng Gelar Sosialisasi Anti Korupsi dan Gratifikasi

Senin, 17 November 2025 - 13:08 WIB

Gubernur Iqbal: Dokumen RPJMD Menjadi ‘Kitab Suci’ dalam Menjalankan Program 2026

Berita Terbaru

Galaxy A07, pilihan pasti buat berbagai aktivitas.

Ekonomi & Bisnis

Eksplor Fitur Galaxy A07, Cocok untuk Kamu yang Aktif

Kamis, 20 Nov 2025 - 08:27 WIB

Suasana Musda  ke-V FKSPP Kabupaten Lotim, di Aula Kemenag Lotim, Rabu (19/11/2025).

Politik

Wakili Wabup, Asisten 1 Buka Musda V FKSPP Lotim

Rabu, 19 Nov 2025 - 10:03 WIB