Pembelajaran Bahasa Asing di Era Digital

- Jurnalis

Sabtu, 28 Desember 2024 - 14:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Miftahul Fikri.

Miftahul Fikri.

Oleh: Miftahul Fikri │

Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

ERA digital merupakan masa di mana teknologi sangat berkembang pesat. Sebagaimana Eric Schmidt dan Jared Cohen (2013) – dalam bukunya The New Digital Age, mereka menggambarkan era digital sebagai perubahan radikal dalam cara manusia berinteraksi, bekerja, dan hidup, di mana teknologi informasi dan komunikasi digital akan terus membentuk masa depan kita.

Selain itu, juga dengan pesatnya perkembangan tersebut bahasa telah menjadi hal penting yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk komunikasi bisnis, pariwisata, teknologi, dan pendidikan. Pembelajaran bahasa asing di situasi sekarang ini menjadi sangat mudah, karena bisa mengakses aplikasi atau platform pembelajaran samapai keluar negeri sekalipun, sehingga dapat berinteraksi langsung dengan orang luar. Namun, ini juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pelajar.

Salah satu tantangan utamanya adalah Motivasi dan Disiplin Diri. Pembelajaran bahasa asing secara digital sering kali membutuhkan tingkat motivasi dan disiplin diri yang lebih tinggi dari pelajar. Tanpa pengawasan langsung, pembelajaran melaui digital mungkin merasa lebih sulit untuk tetap konsisten dalam belajar. Penggunaan aplikasi atau platform belajar bahasa bisa memberi kesan belajar yang kurang terstruktur, yang bisa menyebabkan pembelajaran yang tidak efektif jika pelajar tidak termotivasi untuk berkomitmen dalam mencapai apa yang sudah menjadi tujuanya ketika memulai suatu pembelajaran.

Baca Juga :  Libur Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, Disdikbud Lotim Tetapkan Selama 12 Hari

Selain itu, keragaman budaya dan latar belakang siswa. Dalam kelas, siswa berasal dari berbagai negara atau daerah, budaya, dan tingkat penguasaan bahasa yang berbeda. Pengajar harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendorong penghargaan terhadap perbedaan budaya. Mereka perlu mengembangkan strategi belajar yang mempertimbangkan keberagaman ini, seperti menggunakan materi pembelajaran yang mencakup berbagai konteks budaya dan menghargai kontribusi pelajar dari latar belakang yang berbeda.

Tantangan lainnya adalah Pengaruh Overload Informasi. Di era digital, informasi tersedia dengan sangat banyak dan mudah diakses, namun ini bisa menyebabkan overload informasi. Pelajar dapat merasa kewalahan dengan berbagai pilihan alat dan metode pembelajaran, yang pada gilirannya dapat mengganggu fokus dan efektivitas belajar.

Baca Juga :  Astra Motor NTB Bersinergi dengan JNE Adakan Pelatihan Safety Riding Khusus, Ini Tujuannya

Pembelajaran bahasa asing secara digital juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Tidak semua orang terbuka untuk menggunakan teknologi digital dalam pendidikan, atau tidak semua orang memiliki sikap positif terhadap penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar. Beberapa masyarakat mungkin merasa lebih nyaman dengan pendekatan tradisional yang lebih mengutamakan interaksi tatap muka dan pengajaran langsung.

Pembelajaran bahasa asing di era digital adalah jembatan untuk memahami dunia yang smeakin global. Dengan teknologi, pembelajaran bahasa menjadi lebih mudah, terjangkau, menarik, fleksibel, global dan efisien. Namun untuk mengoptimalkan peluang ini, pelajar harus siap mengatasi tantangan yang akan datang sebagaimana tantangan yang pertama telah disebut diatas harus benar-benar mempersiapkan motivasi yang akan membantu dalam menyelesaikan pembelajaran di kemudian hari sebagaiman pohon harus memiliki akar yang kuat agar bisa menghadapi badai yang akan datang.(*)

 Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, 2024

Berita Terkait

Senator Farabi Soroti Kasus Keracunan MBG di Lombok Timur: Keselamatan Masyarakat Tidak Bisa Ditawar
MENGAJAR DAN MENDIDIK DENGAN KURIKULUM BERBASIS CINTA: MEMBUKTIKAN 20 NASIHAT PENTING UNTUK PARA PENDIDIK MENGHADIRKAN KESUKSESAN DAN KECEMERLANGAN MASA DEPAN
Wakapolda NTB Ajak Taruna AAL Perkuat Sinergi TNI-Polri
Perpusnas RI Tunjuk Pegiat Literasi Kota Mataram Bina Perpustakaan Masyarakat
Anak Petani Lombok Utara yang Berhasil Raih Gelar Doktor di UNUD
Catatan Lalu Hadrian Menyiapkan Generasi Emas untuk Abad Kedua Indonesia
Kadis Dikbud Lotim Sebut MBG Tak Sekadar Makan Gratis Tapi Lebih kepada Pendidikan Karakter
Pencatutan Nama Bupati Sasar Sekolah, Kadis Dikbud Lotim Keluarkan Edaran

Berita Terkait

Jumat, 22 Agustus 2025 - 01:05 WIB

Senator Farabi Soroti Kasus Keracunan MBG di Lombok Timur: Keselamatan Masyarakat Tidak Bisa Ditawar

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:01 WIB

MENGAJAR DAN MENDIDIK DENGAN KURIKULUM BERBASIS CINTA: MEMBUKTIKAN 20 NASIHAT PENTING UNTUK PARA PENDIDIK MENGHADIRKAN KESUKSESAN DAN KECEMERLANGAN MASA DEPAN

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:09 WIB

Wakapolda NTB Ajak Taruna AAL Perkuat Sinergi TNI-Polri

Senin, 18 Agustus 2025 - 12:15 WIB

Perpusnas RI Tunjuk Pegiat Literasi Kota Mataram Bina Perpustakaan Masyarakat

Jumat, 15 Agustus 2025 - 08:03 WIB

Anak Petani Lombok Utara yang Berhasil Raih Gelar Doktor di UNUD

Berita Terbaru

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal saat membuka Rakerda Dekranasda Provinsi NTB Tahun 2025.

Ekonomi & Bisnis

Gubernur NTB Dorong Program Kerja Dekranasda Berbasis Kebutuhan Pengrajin

Sabtu, 23 Agu 2025 - 10:01 WIB