Oleh: Miftahul Fikri │
Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.
ERA digital merupakan masa di mana teknologi sangat berkembang pesat. Sebagaimana Eric Schmidt dan Jared Cohen (2013) – dalam bukunya The New Digital Age, mereka menggambarkan era digital sebagai perubahan radikal dalam cara manusia berinteraksi, bekerja, dan hidup, di mana teknologi informasi dan komunikasi digital akan terus membentuk masa depan kita.
Selain itu, juga dengan pesatnya perkembangan tersebut bahasa telah menjadi hal penting yang digunakan dalam berbagai bidang, termasuk komunikasi bisnis, pariwisata, teknologi, dan pendidikan. Pembelajaran bahasa asing di situasi sekarang ini menjadi sangat mudah, karena bisa mengakses aplikasi atau platform pembelajaran samapai keluar negeri sekalipun, sehingga dapat berinteraksi langsung dengan orang luar. Namun, ini juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pelajar.
Salah satu tantangan utamanya adalah Motivasi dan Disiplin Diri. Pembelajaran bahasa asing secara digital sering kali membutuhkan tingkat motivasi dan disiplin diri yang lebih tinggi dari pelajar. Tanpa pengawasan langsung, pembelajaran melaui digital mungkin merasa lebih sulit untuk tetap konsisten dalam belajar. Penggunaan aplikasi atau platform belajar bahasa bisa memberi kesan belajar yang kurang terstruktur, yang bisa menyebabkan pembelajaran yang tidak efektif jika pelajar tidak termotivasi untuk berkomitmen dalam mencapai apa yang sudah menjadi tujuanya ketika memulai suatu pembelajaran.
Selain itu, keragaman budaya dan latar belakang siswa. Dalam kelas, siswa berasal dari berbagai negara atau daerah, budaya, dan tingkat penguasaan bahasa yang berbeda. Pengajar harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendorong penghargaan terhadap perbedaan budaya. Mereka perlu mengembangkan strategi belajar yang mempertimbangkan keberagaman ini, seperti menggunakan materi pembelajaran yang mencakup berbagai konteks budaya dan menghargai kontribusi pelajar dari latar belakang yang berbeda.
Tantangan lainnya adalah Pengaruh Overload Informasi. Di era digital, informasi tersedia dengan sangat banyak dan mudah diakses, namun ini bisa menyebabkan overload informasi. Pelajar dapat merasa kewalahan dengan berbagai pilihan alat dan metode pembelajaran, yang pada gilirannya dapat mengganggu fokus dan efektivitas belajar.
Pembelajaran bahasa asing secara digital juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Tidak semua orang terbuka untuk menggunakan teknologi digital dalam pendidikan, atau tidak semua orang memiliki sikap positif terhadap penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar. Beberapa masyarakat mungkin merasa lebih nyaman dengan pendekatan tradisional yang lebih mengutamakan interaksi tatap muka dan pengajaran langsung.
Pembelajaran bahasa asing di era digital adalah jembatan untuk memahami dunia yang smeakin global. Dengan teknologi, pembelajaran bahasa menjadi lebih mudah, terjangkau, menarik, fleksibel, global dan efisien. Namun untuk mengoptimalkan peluang ini, pelajar harus siap mengatasi tantangan yang akan datang sebagaimana tantangan yang pertama telah disebut diatas harus benar-benar mempersiapkan motivasi yang akan membantu dalam menyelesaikan pembelajaran di kemudian hari sebagaiman pohon harus memiliki akar yang kuat agar bisa menghadapi badai yang akan datang.(*)
Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, 2024