LOMBOK TENGAH, LOMBOKTODAY.ID – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggelar kegiatan diklat kewirausahaan bidang keterampilan teknis olahan makanan bagi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Diklat yang diikuti sebanyak 30 orang warga dari tiga desa di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yakni Desa Kawo, Gapura dan Desa Teruwai, dijadwalkan berlangsung selama empat hari sejak 24-27 Februari 2025, di Aula Kantor Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Diklat tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri, S.H., pada Senin (24/2/2025).
Dalam sambutannya, Ahmad Masyhuri menjelaskan, diklat ini akan dilakukan selama empat hari sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Daerah NTB dalam rangka ikut serta mendukung program penurunan angka kemiskinan, khususnya di wilayah Lombok Tengah. Lebih jauh Masyhuri berharap, diklat singkat ini mengajak masyarakat agar bisa hidup mandiri dalam berusaha olahan makanan, sehingga akan mewujudkan masyarakat mandiri dan terampil. ‘’Hasil dari makanan olahan ini nantinya bisa dijadikan usaha mandiri bagi peserta agar bisa dijadikan lapangan kerja di tengah masyarakat,’’ katanya.
Ke depannya, pembinaan hasil program sangat diharapkan. Oleh karena itu, Pemprov NTB melalui Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan berbagai jenis peralatan pendukung untuk menunjang kegiatan di lapangan. Mengingat pihaknya memiliki komitmen yang tidak hanya membentuk sistem manajemen semata, namun lebih jauh dari itu yakni pihaknya memiliki harapan masyarakat bisa berbuat lebih banyak dan luas untuk berusaha secara terus-menerus dan mandiri. ‘’Semoga program ini bisa bermanfaat dan berkesinambungan serta bisa dijadikan lapangan kerja, di tengah masyarakat,’’ harapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Balatkop UKM NTB, Didik Kusnandika mengatakan, sasaran dari Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) diharapkan para pelaku usaha ini mendapat bekal pengetahuan dan keterampilan. Sehingga tak hanya untuk dapat meningkatkan SDM handal saja, namun nantinya peserta bisa berusaha mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarga dengan layak. Dan pada akhirnya nanti bisa memberi nilai tambah untuk daerah. Juga untuk mengetahui secara teknis dalam pengolahan pangan, kue serta menjadi pelaku usaha yang kreatif. ‘’Diklat yang dilakukan di Lombok Tengah tahap kedua yang dianggarkan melalui dana DBH-CHT tahun 2025,’’ katanya.
Program P3KE, tahun ini diberikan pada 480 orang terbagi dalam 16 angkatan dengan berbagai macam keterampilan yang dilatih seperti keterampilan teknis pijat, teknis kerajinan, teknis cukur, dan teknis olahan makanan. ‘’Program penghapusan kemiskinan ekstrem di beberapa daerah ini menjadi sasaran utama program di berbagai daerah di NTB,’’ ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kawo, Tandar mengucapkan banyak terima kasih atas dilaksanakannya program P3KE yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB, yang diikuti oleh puluhan peserta dari tiga desa di Kecamatan Pujut, Loteng ini.
Kegiatan ini akan menjadi penyemangat bagi warga masyarakat Desa Kawo sendiri dalam berusaha membuat olahan makanan dengan mandiri, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari serta dijadikan lapangan kerja agar tercipta wirausaha yang handal. ‘’Pemerintah Desa Kawo menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dinas Koperasi dan UKM NTB, dengan bermodalkan pelatihan ini masyarakat kami setidaknya bisa membuat jajan dengan mandiri untuk mengurangi angka kemiskinan,’’ katanya.(LS)