BALI, LOMBOKTODAY.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, HL Gita Ariadi memaparkan berbagai strategi pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Bali Nusra 2025, yang berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat (23/5/2025).
“Kami di Nusa Tenggara Barat berdasarkan potensi, baik yang tercantum dalam RPJM maupun dulu masih MP3Ei kekuatan kami adalah di sektor pertanian dan pariwisata,” beber Sekda NTB, HL Gita Ariadi.
Gita Ariadi menjelaskan, bahwa NTB yang dikenal sebagai Bumi Gora atau Bumi Gogo Rancah, telah berhasil mengubah kondisi daerah dari rawan pangan menjadi lumbung pangan nasional melalui metode dan proses pertanian lokal yang khas. “Dan kami tetap komitmen pada jalur pengembangan pertanian dan pariwisata sampai saat ini,” jelasnya.
Terkait pengendalian inflasi, Gita Ariadi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB secara rutin melakukan konsolidasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memastikan inflasi tetap terkendali. “Alhamdulillah bersama BI selama ini kita terus koordinasi, bahkan NTB selalu mendapatkan prestasi terbaik dalam pengendalian inflasi untuk kawasan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, selama 3 tahun berturut-turut,” ungkapnya.
Gita Ariadi menambahkan, capaian tersebut bukan hanya diraih oleh Pemprov NTB, melainkan juga oleh Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Kota Mataram yang turut mendapatkan penghargaan dalam pengendalian inflasi kawasan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Rakor GNPIP Wilayah Bali Nusra Tahun 2025 digelar oleh Bank Indonesia (BI bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah. Acara ini mengusung tema “Sinergi dan Inovasi Peningkatan Produksi dan Penguatan Ketahanan Pangan Guna Mendukung Asta Cita Nasional serta Pengendalian Inflasi di Wilayah Bali Nusra”.(arz)