Aliansi FPT dan FDJ Akan Geruduk KPK, Ini Tuntutannya

- Jurnalis

Minggu, 22 Desember 2024 - 14:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung KPK.

Gedung KPK.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Aliansi Masyarakat yang tergabung dalam Front Pemuda Taliwang (FPT) dan Forum Dinamika Jakarta (FDJ) menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menangkap dan mengadili oknum Bupati Sumbawa Barat dan mantan Gubernur NTB.

Tuntutan Aliansi FPT dan FDJ tersebut akan disampaikan pada aksi unjuk rasa yang rencananya akan digelar di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada pekan ini.

Aksi unjuk rasa ke KPK tersebut ditenggarai untuk menggugat kembali skandal Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) dan perintah Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap oknum Bupati Sumbawa Barat, setelah dugaan suap proyek senilai Rp60 miliar ditangani lembaga anti rasuah itu.

‘’Kami menyebutnya penyidik ‘’T’’. Penyidik ‘’T’’ menyebut Sprindik itu dibatalkan karena dihalangi internal sendiri. Sekarang pimpinan KPK baru dilantik, kami mendesak Sprindik korupsi itu dilanjutkan dan segera dieksekusi. Apalagi KPK telah mengantongi alat bukti dan keterangan saksi yang cukup,’’ kata Muhammad Bahrun selaku Korlap Aksi Aliansi FPT dan FDJ dalam keterangan persnya, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (22/12/2024).

Tidak hanya soal skandal Sprindik, Aliansi Masyarakat juga meminta KPK mengusut tuntas skandal Divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang melibatkan mantan Gubernur dan Gubernur NTB 2013-2018. Serta aliran suap dan gratifikasi yang beredar ke sejumlah petinggi NTB.

Baca Juga :  BULD DPD RI Gelar Diseminasi Bahas UU Cipta Kerja dan Kaitannya dengan Tata Ruang Wilayah

Apalagi ketika itu menurut Muhammad Bahrun, KPK telah memeriksa sedikitnya 38 pejabat NTB termasuk mantan Gubernur. Lagi-lagi menurut penyidik KPK, ketika itu sudah ada tersangka. ‘’Ini KPK harus kembalikan citra penegakkan hukum yang jelas dan kuat. Jangan seperti KPK lama, banyak sekali skandal Sprindik dan pembatalan eksekusi kasus. Apalagi yang menyangkut kader merah, dan Taipan,’’ ujarnya keras.

Selain dua kasus di atas, FPT dan FDJ juga melaporkan dan meminta pengusutan aliran dana skandal korupsi dan pencucian uang CSR PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) senilai total Rp900 miliar. Ada juga dana hibah Rp500 miliar ke Pemda Sumbawa Barat serta dugaan rekayasa dan pemalsuan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) oknum Bupati Sumbawa Barat.

‘’Itu soal LHKPN penyidik KPK juga sebut masuk dalam penyidikan. Kok mandek semua kemarin. Nah, sekarang skandal besar lainnya soal mafia tanah pembebasan lahan Smelter AMNT, Bandara Kiantar, Senayan Lamusung serta pembebasan lahan palsu dan bancakan yang dilakukan oknum Bupati. Itu negara bocor puluhan miliar rupiah dari BPHTB,’’ ungkap Bahrun.

Baca Juga :  TOKOH LINTAS BATAS

Sebelumnya, menurut Aliansi FPT dan FDJ, proyek pembebasan lahan Smelter dan Kiantar sudah dilaporkan ke Mabes Polri. Ada juga mafia pembebasan lahan Senayan Lamusung juga dilaporkan ke Polda NTB. Terlalu banyak kasus dan skandal di kabupaten kecil di mana tambang raksasa Batu Hijau itu berada.

Sejumlah kasus korupsi dan mafia tanah sempat viral di Sumbawa Barat. Terakhir, seorang warga Desa Senayan terlihat berjibaku dan bentrok dengan aparat ketika mempertahankan hak tanahnya, karena akan dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Sumbawa bersama ratusan aparat.

Bahrun meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menko Hukum, Yusril Ihza Mahendra mengatensi kasus-kasus dan skandal di KPK serta dugaan korupsi CSR dan proyek bancakan besar besaran di Sumbawa Barat dan NTB.(fpt/fdj)

Berita Terkait

Keren!, 210 Penari Kolosal NTB Tampil Spektakuler di Istana Merdeka Jakarta
HUT ke-80 RI, Ketua DPD RI: Asta Cita Harus Diturunkan ke Level Daerah 3T Agar Pemerataan Nyata
Maknai HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Sultan: Momentum Refleksi Tujuan Kita Bernegara Sesuai UUD 1945
Ketua Komite III DPD RI Prihatin Atas Insiden Kekerasan yang Dialami Tenaga Medis di RSUD Sekayu Banyuasin
MERDEKA! 80 Tahun Indonesia Merdeka, Bagaimana dengan Kemerdekaan Pers Kita?
Sambut Pidato Presiden Prabowo, Tamsil Linrung Bilang Obligasi Daerah Opsi Manjur Solusi Pembiayaan Pembangunan
Ketua DPD RI Sambut Baik Komitmen Presiden untuk Pemerataan Ekonomi, Pemberantasan Korupsi, dan Layanan Dasar di Daerah
Lalu Hadrian Sebut Pidato Presiden Prabowo Jadi Peta Jalan Konkret Memajukan Pendidikan Indonesia

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 09:00 WIB

Keren!, 210 Penari Kolosal NTB Tampil Spektakuler di Istana Merdeka Jakarta

Senin, 18 Agustus 2025 - 07:07 WIB

HUT ke-80 RI, Ketua DPD RI: Asta Cita Harus Diturunkan ke Level Daerah 3T Agar Pemerataan Nyata

Minggu, 17 Agustus 2025 - 13:05 WIB

Maknai HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Sultan: Momentum Refleksi Tujuan Kita Bernegara Sesuai UUD 1945

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:02 WIB

Ketua Komite III DPD RI Prihatin Atas Insiden Kekerasan yang Dialami Tenaga Medis di RSUD Sekayu Banyuasin

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:06 WIB

MERDEKA! 80 Tahun Indonesia Merdeka, Bagaimana dengan Kemerdekaan Pers Kita?

Berita Terbaru