Simak Etika Berkendara bagi Pengendara Roda Dua

- Jurnalis

Rabu, 16 April 2025 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengendara saat mengendarai sepeda motor Honda di jalan raya.

Pengendara saat mengendarai sepeda motor Honda di jalan raya.

MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Kenapa pengendara sepeda motor harus di jalur lambat, tidak boleh ke jalur cepat? Berkendara sepeda motor di jalur cepat, tentu saja melanggar regulasi pemerintah. Larangan ini tentu saja memiki alasan yang jelas. Seperti Sepeda motor memilki banyak keterbatasan di bandingkan dengan mobil, mulai dari kestabilan dan juga kecepatan.

Oleh karena itu, bila motor masuk ke dalam jalur cepat, dapat menghambat lalu lintas di jalur cepat dan berpotensi gesekan dengan pengendara mobil. Tapi, jika di ukur dari kecepatan dalam berkendara, pengendara sepeda motor juga bisa kencang?.

Baca Juga :  PLN UIP Nusra bersama UPT KPH Wilayah TTS Sebar Ratusan Bibit Pohon di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Nah kembali ke point 1, sepeda motor merupakan kendaraan yang tidak stabil, karena memerlukan keseimbangan untuk mengendarainya. Dengan sedikit gangguan seperti hembusan angin dan atau batu kerikil, tentunya dapat menggangu keseimbangan sepeda motor.

”Misalkan kita melaju dengan kecepatan 60 kemudian ada bus yang menyalip kita dengan kecepatan 80 km/jam. Hembusan angin yang dihasilkan oleh proses bus menyalip kita dapat menggangu keseimbangan sepeda motor. Kendaraan sepeda motor menjadi kendaraan bermotor paling kecil di jalur cepat, sehingga berpotensi tidak atau terlambat teridentifikasi oleh kendaraan lain seperti mobil, bahkan bus atau truck yang memilki banyak area blindspot ya,” jelas Satria Wiman Jaya selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB.

Baca Juga :  KLB Partai Gerindra, Pengurus DPD se-Indonesia Sepakat Tunjuk Prabowo Subianto sebagai Formatur Tunggal

Karena itu, akan lebih baik bila berkendara sesuai peruntukannya dan jangan lupa tingkatkan kemampuan berkendara dan prediksi bahaya dengan mengikuti pelatihan di AHM SRP, Safety Riding Center Honda dan pelatihan safety riding yang diadakan oleh main dealer Honda. “Ingat kemanapun kamu pergi selalu pakai jaket, helm dan perlengkapan berkendara lainnya. Cari_aman,” ucap Satria.(amn)

Berita Terkait

HUT ke-80 Loteng Bertransformasi, Simbol Kemajuan NTB, Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis
Gabungan Aktivis Lobar: Jangan Bungkam Hak Honorer
Seorang Budayawan Gagas ‘’Repoq Literasi’’ untuk Restorasi Pertanian di Lotim
Hadiri HULTAH NWDI, Menhaj Komitmen Tingkatkan Pelayanan Lebih Baik
Astra Honda Incar Kunci Juara ARRC 2025 di Sepang Bersama CBR Series
Si Jago Merah Lalap Shaya Cottage di Sekotong, Diduga Berawal dari Pembakaran Sampah
Laskar Sasak Gelar Baksos Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan Gratis
10 Unit Honda CUV e: Ber-livery Temani Kru dan Pebalap di Paddock Mandalika

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 14:09 WIB

HUT ke-80 Loteng Bertransformasi, Simbol Kemajuan NTB, Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis

Rabu, 15 Oktober 2025 - 10:08 WIB

Gabungan Aktivis Lobar: Jangan Bungkam Hak Honorer

Senin, 13 Oktober 2025 - 13:03 WIB

Seorang Budayawan Gagas ‘’Repoq Literasi’’ untuk Restorasi Pertanian di Lotim

Minggu, 12 Oktober 2025 - 14:01 WIB

Hadiri HULTAH NWDI, Menhaj Komitmen Tingkatkan Pelayanan Lebih Baik

Kamis, 9 Oktober 2025 - 14:08 WIB

Astra Honda Incar Kunci Juara ARRC 2025 di Sepang Bersama CBR Series

Berita Terbaru

Bupati Lotim, H Haerul Warisin (kaca mata) bersama Kadis PUPR Lotim, Dewanto Hadi saat meninjau lokasi rencana pembangunan Sekolah Garuda.

Pendidikan

Pemkab Lotim Siapkan Lahan 20 Hektare untuk Sekolah Garuda

Rabu, 15 Okt 2025 - 13:01 WIB

ilustrasi tenaga honorer.

Umum

Gabungan Aktivis Lobar: Jangan Bungkam Hak Honorer

Rabu, 15 Okt 2025 - 10:08 WIB