KSB, LOMBOKTODAY.ID – Memasuki hari kedua, tim SAR gabungan terus berupaya menemukan seorang penumpang yang dilaporkan jatuh dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Belida.
Insiden yang terjadi pada Senin (1/12/2025) ini, memfokuskan operasi pencarian di sekitar perairan Selat Alas, yang terletak di antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol Boyke F,S. Samola, S.I.K., M.H memerintahkan Komandan Kapal Polisi XXI-1003 untuk melaksanakan kegiatan SAR serta koordinasi dengan instansi terkait yang terlibat dalam operasi SAR.
Di mana, operasi SAR tersebut terdiri dari berbagai instansi, termasuk personel dari Kesatuan Polisi Laut (KPL) Tano, TNI AL, TNI AD, Badan SAR Nasional (BASARNAS), Syahbandar (otoritas pengawas pelabuhan), dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Pencarian intensif dilakukan dengan menyisir alur pelayaran Poto Tano–Khayangan menggunakan Kapal Polisi XXI-1003 milik Ditpolairud NTB.
Selat Alas dikenal sebagai wilayah perairan yang memiliki arus kuat dan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, sehingga menambah tantangan bagi tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian.
‘’Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Kondisi perairan memang cukup menantang, namun kami tetap optimis,’’ kata Komandan Kapal Polisi XXI-1003, Bripka Mohammad Zainuddin, di lokasi, pada Rabu (3/12/2025).
Selain melakukan penyisiran di permukaan laut, tim SAR gabungan juga berkoordinasi dengan nelayan setempat untuk membantu memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda atau petunjuk terkait keberadaan korban.
Imbauan juga disampaikan kepada kapal-kapal yang melintas di Selat Alas untuk turut serta memantau dan melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan belum menemukan petunjuk signifikan. Namun, operasi pencarian akan terus dilakukan dengan harapan korban dapat segera ditemukan. Pihak keluarga korban juga terus mendapatkan dukungan dan informasi terkini dari pihak berwenang.(ltn)
















