LEMBATA, LOMBOKTODAY.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusa Tenggara 3 terus menguatkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat sekitar proyek melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini terlihat di Desa Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, di mana program hortikultura yang dijalankan bersama Kelompok Tani Nubahaeraka telah membuahkan hasil dua kali panen, termasuk panen kacang tanah dari sebagian lahan pertanian pada akhir Maret ini.
Paul Makarius Dolu selaku Koordinator Program dari Yayasan Payung Perjuangan Humanis (PAPHA), menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan para petani dalam mengelola lahan hortikultura hasil pelatihan. ”Kami sangat bersyukur dan ikut bangga. Panen dua kali ini adalah bukti nyata semangat petani dan kolaborasi yang solid. Setelah Idulfitri nanti, kita rencanakan panen bersama PLN sekaligus penyerahan sertifikat pelatihan batch kedua,” ujar Paul.
Paul menjelaskan, program TJSL ini terus bergulir melalui aktivitas monitoring dan pendistribusian bibit baru seperti terong, timun, dan Pepaya California. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat aspek ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dari community development yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. ”PLN juga selalu proaktif dalam memberi masukan dan pendampingan. Ini bukan sekadar bantuan, tapi kemitraan yang tumbuh bersama,” jelas Paul.
Kasirun selaku Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusa Tenggara 3 menerangkan, kegiatan panen bersama yang akan digelar setelah Idulfitri menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara proyek dan masyarakat. ”Panen bersama nanti bukan hanya soal hasil pertanian, tapi juga perayaan atas kolaborasi dan semangat gotong royong. Kami juga sedang merancang survei untuk melihat potensi pengembangan program TJSL lanjutan agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” terang Kasirun.
General Manager (GM) PLN UIP Nusra, Yasir menambahkan, bahwa proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Atadei yang kini memasuki tahap pengadaan tanah tidak berdiri sendiri. Menurutnya, keberhasilan proyek harus diikuti dengan keberhasilan pembangunan masyarakat.
”PLTP Atadei adalah proyek energi bersih yang menjadi bagian dari transisi energi nasional. Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana masyarakat sekitar ikut tumbuh. Community development adalah bagian tak terpisahkan dari proyek ini,” kata Yasir.
Yasir memastikan bahwa sektor pertanian dapat hidup berdampingan dengan pembangunan PLTP, bahkan saling menguatkan. ”Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian tidak harus kalah oleh proyek. Justru keduanya bisa saling mendukung. Program hortikultura yang berhasil panen dua kali ini adalah contohnya. Inilah bentuk pembangunan berkelanjutan yang kami dorong,” ujarnya.(arz)