LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Puluhan warga Dusun Pelebe, Desa Ketapang Raya, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, mendatangai kantor Desa Ketapang Raya. Kedatangan warga pesisir itu tak lain guna mendesak Kepala Desa Ketapang Raya, Syayyid Zulkifli untuk menutup beroperasinya tambak udang milik H Zuber yang juga warga setempat.
Menurut warga yang datang ke kantor desa, Senin (7/7/2025) mengungkap, bahwa para pembudidaya Lobster dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Dusun Pelebe, konon sering gagal panen dikarenakan Lobster sering mati mendadak.
Warga menuding Lobster sering mati mendadak semenjak kembali beroperasinya tambak udang milik H Zuber yang terletak di dekat pesisir Dusun Pelebe. Konon menurut warga, ada limbah kotoran udang di tambak yang dibuang ke laut pada saat pengurasan tambak udang usai panen.
Diuraikan, kotoran udang jenis fenama itu mengendap menjadi lumpur di dalam tambak yang kalau lumpur kotoran itu dikuras akan mengeluarkan bau yang menyengat dan mencemari air laut di sekitar pesisir hingga ke areal Keramba warga. Air laut di sekitarnya berubah berwarna lumpur yang mereka pastikan membunuh Lobster.
Fenomena ini kata beberapa pembudidaya pernah terjadi beberapa tahun lalu dan kini terulang kembali katanya sejak H Zuber mengaktifkan kembali kegiatan pelihara udang di tambaknya. Ditambahkan, saat tambak itu tidak beroperasi, para pembudidaya Lobster mengaku sukses panen dan mendapat untung.
Karenanya, dengan tegas warga Dusun Pelebe mendesak pemerintah desa dan kecamatan segera memerintahkan H Zuber untuk menghentikan pengoperasian tambaknya. Warga juga mewarning Kades dan Camat jika tidak segera mengambil tindakan, warga mengancam akan mengambil tindakan dengan caranya sendiri.
Menyikapi tuntutan warga yang semakin geram dengan masalah ini, Plt Camat Keruak, Azhar, S.Pd yang ikut menerima kedatangan warga tersebut menyampaikan, pihaknya akan mengkaji dengan seksama kasus ini, apakah betul keberadaan tambak milik H Zuber sebagai penyebab banyaknya Lobster milik warga yang tewas, ataukah ada faktor penyebab yang lain.
Camat menyampaikan, bahwa H Zuber juga warga setempat, tidak mungkin secara tiba-tiba dijustifikasi dengan serta-merta secara langsung untuk menutup tambaknya. Di sisi lain, warga yang datang juga ingin usaha budidaya Lobsternya berhasil tanpa ada gangguan apapun.
“Kami bersama Pemerintah Desa Ketapang Raya berjanji akan memanggil H Zuber ke kantor desa untuk dimintai keterangan. Saya meminta Kepala Desa untuk menurunkan surat panggilan kepada yang bersangkutan,” pinta Camat.
Sementara itu, Kepala Desa Ketapang Raya, Syayyid Zulkifli mengaku sangat mengetahui bahwa benar banyak Lobster milik warga Pelebe yang mati misterius. Namun, Kades tidak menyebut pasti sebagai penyebabnya adalah atas keberadaan limbah tambak udang milik H Zuber seperti yang diungkap rakyatnya.
Namun demikian, sesuai arahan Camat, Kades akan langsung hari ini melayangkan surat panggilan kepada H Zuber untuk datang pada hari Rabu lusa (9/7/2025) guna dilakukan klarifikasi. “Hari ini kami langsung buat surat pemanggilan kepada H Zuber,” tegas Kades Syayyid Zulkifli.
Selain itu, Camat dan Kades berjanji akan membawa persoalan ini ke Pemda Lotim dan akan menyampaikan langsung kepada Bupati Lombok Timur untuk diatensi minimal ada upaya uji laboratorium terhadap air dan lumpur tambak, apakah betul mengandung zat berbahaya. Untuk itu, Kades menenangkan warganya agar bersabar beberapa waktu guna mencari solusi terbaik.(Kml)