LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Kepolisian Resort Lombok Timur atau Polres Lotim melalui Humas mengeluarkan rilis terkait penemuan bayi tanpa busana di toilet samping IGD Puskesmas Selong, pada Kamis (1/5/2025) sekitar pukul 20.30 Wita.
Keterangan tertulis yang disampaikan Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nicolas Osman menerangkan, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi. Masing-masing (1) Hilmi Abdu Rizal Hadi, usia 33 tahun, pekerjaan wiraswasta, alamat RT10 Lingkungan Bumba Sari, Kelurahan Kembangsari; (2) Yunita Wijayanti, usia 30 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga (IRT), alamat RT10 Lingkungan Bumba Sari, Kelurahan Kembangsari; dan (3) M Mahpuz Tohir, usia 34 tahun, pekerjaan Perawat UGD, alamat RT16 Lingkungan Reban Tebu, Kelurahan Sandubaya.
Kronologis singkat kejadian berdasarkan keterangan saksi-saksi; Menurut keterangan Hilmi Abdu Rizal Hadi bahwa sekitar pukul 20.30 Wita, datang ke ruang jaga perawat IGD Puskesmas Selong untuk mengobati istrinya karena Batuk Pilek. Pada saat menunggu di ruang jaga perawat IGD yang saat itu duduk dekat toilet IGD, Yunita (istri Hilmi) mendengar ada suara tangisan bayi dari dalam toilet, sehingga meminta Hilmi, sang suami, untuk mengecek dan melihat ada bayi tanpa busana di sebelah kloset dengan posisi terlentang, kepala menghadap ke barat.
Sedangkan keterangan saksi ketiga, M Mahpuz mengaku sempat mendengar suara tangisan bayi sekitar pukul 15.00 Wita, karena saat itu sedang melaksanakan piket siang. Namun, Mahpuz tidak merasa curiga dan mengira itu tangisan bayi dari pasien di ruang bersalin yang baru lahir karena ruang bersalin dengan toilet berjarak sekitar 4 meter.
Keterangan dari Dilan Tarolina, Bidan Puskesmas Selong yang menangani bayi malang tersebut, bahwa bayi dengan jenis kelamin perempuan tersebut memiliki berat 2,2 kg dan panjang 47 cm. Bayi diperkirakan berusia antara 2 atau 3 hari berdasarkan kondisi kulit yang masih terlihat kuning.
Langkah selanjutnya, mengingat kondisi kesehatan bayi yang mengkhawatirkan, langsung saat itu dirujuk ke RSUD dr Soedjono Selong, apalagi gula darah bayi tersebut hanya 82, sedangkan normalnya di atas 100. Selain itu, pihak Puskesmas tidak memiliki boket (jarum infus) untuk bayi dengan ukuran 28 karena itu hanya ada di rumah sakit.
Melihat kondisi bayi pada saat ditemukan dengan posisi tali puser yang masih panjang, sehingga kemungkinan tidak dilahirkan di fasilitas kesehatan. Bayi yang diperkirakan sudah lama berada di toilet tersebut mengalami hipotermia, namun setelah mendapatkan perawatan saat ini sudah normal dan dipasang oksigen.
Toilet tempat ditemukan bayi dipergunakan untuk pasien dan umum. Sedangkan pada saat kejadian adalah hari libur hanya ada petugas yang piket dan pasien dua orang.
Polisi belum mau berspekulasi asal-usul bayi itu hingga ditemukan di tempat yang tidak semestinya. Namun pihak Polisi masih melakukan langkah-langkah hukum untuk menemukan siapa pelaku yang tega membuang darah dagingnya itu.(Kml)