LOBAR, LOMBOKTODAY.ID — Sebanyak 222 kepala keluarga (KK) di Dusun Kerepet, dan Dusun Bayan Pengsong, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), dilaporkan terdampak banjir akibat luapan sungai yang terjadi pada Senin (1/12/2025). Meski air telah menggenangi rumah hingga setinggi lutut orang dewasa, warga masih memilih bertahan dan belum mengungsi.
Kepala Desa Perampuan, HM Zubaidi mengonfirmasikan bahwa banjir dipicu oleh tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. “Laporan sementara dari Kepala Dusun menyebutkan ada 222 KK yang menjadi korban banjir. Tidak ada korban jiwa, dan kami masih melakukan pendataan,” ucap Zubaidi, saat dikonfirmasi Lomboktoday.id, Senin (1/12/2025).
Zubaidi menjelaskan, bahwa Desa Perampuan memang tergolong wilayah rawan banjir. Selain curah hujan tinggi, kiriman air dari wilayah timur turut memperparah kondisi sungai yang tak mampu menampung volume air. “Debit sungai naik karena kiriman air dari timur. Sungai meluap dan menggenangi rumah warga,” jelasnya.
Zubaidi juga menyoroti faktor lain yang memperburuk banjir, yakni pembangunan perumahan yang tidak teratur dan mengganggu aliran sungai. “Pembangunan perumahan menjadi penyebab kedua. Setelah perumahan dibangun, aliran sungai jadi tidak jelas kemana arahnya,” tegas Zubaidi.
Meski banjir belum surut, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Pemerintah Desa Perampuan terus melakukan pendekatan agar warga bersedia mengungsi ke rumah sanak keluarga yang tidak terdampak.
Zubaidi menambahkan, jika hujan tidak turun lagi, genangan air diperkirakan akan surut dalam tiga hingga empat hari ke depan. Namun jika hujan kembali mengguyur, maka jumlah warga terdampak bisa bertambah.
Pemerintah Desa Perampuan telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat untuk penanganan lebih lanjut.(ham)
















