MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Prof Yusron Saadi, ST., M.Sc., Ph.D resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon (Balon) Rektor Universitas Mataram (Unram) untuk periode 2026–2030. Ia menjadi pendaftar kelima dalam proses penjaringan calon Rektor Unram yang masih berlangsung hingga batas akhir pendaftaran pada Kamis besok (13/11/2025).
Dalam visinya, Prof Yusron mengusung konsep besar ‘’Menjadi Perguruan Tinggi Unggul, Berdampak, dan Berdaya Saing Global’’. Menurutnya, istilah ‘’global’’ memiliki tantangan yang lebih besar dibanding ‘’internasional’’, karena menuntut universitas mampu bersaing di tingkat dunia, bukan sekadar memiliki mahasiswa atau kolaborasi lintas negara.
‘’Saat ini kondisi sangat dinamis. Saya ingin ikut berkontribusi lebih jauh untuk memajukan Unram. Semakin banyak calon akan semakin baik, karena menunjukkan adanya dinamika demokrasi dan keterlibatan banyak pihak dalam pembangunan universitas,’’ kata Prof Yusron, saat jumpa pers usai mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor Unram, di Rektorat Unram, Rabu (12/11/2025).
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pencapaian akademik berkelas dunia dan kebermanfaatan langsung bagi masyarakat sekitar kampus. Menurutnya, perguruan tinggi tidak boleh menjadi ‘’menara gading’’ yang terpisah dari realitas sosial dan ekonomi di lingkungannya.
‘’UMKM di sekitar kampus harus hidup dengan adanya universitas. Indikator kinerja sekarang juga mengukur kontribusi perguruan tinggi terhadap ekonomi lokal. Jadi, selain mengejar peringkat internasional, kita juga harus memperkuat akar kita di sini,’’ ujarnya.
Selain itu, Prof Yusron yang berpengalaman di berbagai posisi struktural di Unram, juga menyoroti tantangan perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan.
Ia meyakini pengelolaan universitas ke depan membutuhkan kepemimpinan yang mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung riset, publikasi internasional, dan hilirisasi karya ilmiah, agar memberi nilai tambah bagi masyarakat serta pembangunan daerah.
Dengan jumlah mahasiswa sekitar 35.000 orang dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri, Prof Yusron menilai Unram memiliki potensi besar untuk menjadi pusat keunggulan akademik sekaligus penggerak ekonomi lokal. Ia berharap proses penjaringan calon Rektor Unram kali ini diikuti banyak kandidat, sehingga memberikan pilihan beragam dan memperkuat demokrasi internal kampus.
Apalagi di era desentralisasi saat ini, Prof Yusron mengakui di setiap perguruan tinggi itu harus berkontribusi dalam pembangunan daerah sesuai sumber daya yang dimilikinya.
Menurut Prof Yusron, strategi pembangunan daerah yang berbasis pada kebijakan inovasi, sangat diperlukan. Sebab, inovasi merupakan penggerak perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Diktisaintek Berdampak, lanjut Prof Yusron, aspek inovasi dan kontribusi/dedikasi pada masyarakat, menjadi sasaran utama selain aspek talenta dan tata kelola berintegritas.
‘’Kehadiran IKU Dikstisaintek Berdampak dilatarbelakangi oleh harapan agar perguruan tinggi sebagai lembaga ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mampu memberi dampak nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,’’ ungkapnya sembari menjelaskan pentingnya sinergi antara talenta unggul, riset dan inovasi yang relevan, pengabdian yang berdaya guna, dan tata kelola berintegritas.(Sid)
















