Tarik Investor Lebih Besar, Indonesia Harus Ciptakan Lingkungan Investasi yang Lebih Bersahabat

- Jurnalis

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo saat bertemu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo saat bertemu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Anggota DPR RI sekaligus Waketum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet mengatakan bahwa untuk menarik investor yang lebih besar, maka Indonesia harus menciptakan lingkungan investasi yang lebih bersahabat.

Sebab, investasi merupakan motor penggerak terhadap pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, salah satu tantangan besar dalam menarik investasi tersebut adalah inkonsistensi regulasi yang ada. Karena itu, langkah untuk mengurangi kompleksitas regulasi dan menyediakan kanal pengaduan yang responsif menjadi sangat krusial.

‘’Terkait dengan global minimum tax 15%, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan tax holiday. Perubahan ini tidak hanya akan menjaga daya tarik investasi asing, tetapi juga menjaga kestabilan pendapatan negara. Sebagai contoh, negara lain seperti Singapura telah berhasil menyesuaikan kebijakan pajaknya dan tetap menjadi tujuan utama investasi asing,’’ kata Bamsoet usai bertemu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Baca Juga :  Gelar Edukasi Pencegahan Kanker Payudara, Srikandi PLN UIP Nusra Gandeng RS Siloam

Bamsoet menjelaskan, keberhasilan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat tergantung pada penguatan kerja sama internasional. Perjanjian-perjanjian internasional, seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP), dan Indonesia-Kanada FTA menawarkan peluang yang substansial bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Dengan memanfaatkan kesepakatan tersebut, pemerintah dapat memperluas akses pasar bagi produk Indonesia dan meningkatkan daya saing nasional. Semisal, dalam dokumen OECD 2023, mencatat bahwa negara-negara yang terlibat dalam kerjasama tersebut mengalami peningkatan perdagangan sebesar 20% dalam lima tahun terakhir.

‘’Dukungan terhadap industri kendaraan listrik juga penting. Sektor transportasi merupakan faktor penting dalam upaya peningkatan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memberikan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk mobil listrik hybrid, pemerintah tidak hanya mendukung inovasi dan teknologi ramah lingkungan, tetapi juga berinvestasi dalam industri masa depan,’’ jelas Bamsoet.

Baca Juga :  Wamen BUMN Apresiasi Kesiapan Listrik PLN Sambut Nataru

Itu sebabnya Bamsoet mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam upaya membawa Indonesia ke arah kemajuan yang lebih signifikan.

Dengan meningkatkan investasi, memanfaatkan kerja sama internasional, mereformasi kebijakan pajak, mendukung industri kendaraan listrik, dan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Indonesia memiliki potensi untuk mencapai target tersebut.

‘’Kita optimis target Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dapat tercapai. Melalui kerja sama internasional yang lebih baik, reformasi kebijakan yang mendukung, dan inovasi dalam sektor-sektor utama, Indonesia dapat meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa untuk mendukung proses ini demi masa depan ekonomi yang cerah dan berdaya saing,’’ ungkap Bamsoet.(arz)

Berita Terkait

Menjaga Komisi Ojol di Level 20% untuk Keberlanjutan Ekosistem Digital dan UMKM
Johan Rosihan Tegaskan Pentingnya Revisi UU Pangan, Ini Alasannya
Komisi II DPRD Loteng Terima Audiensi LSM LAUK Terkait Alokasi DBHCHT
DPD RI Tegaskan Komitmen Cabut Moratorium Pembentukan DOB
KON Tegaskan Sikap: Tidak Ikut Demo 20 Mei, Stop Politisi Ojol!!
Owner New Surya Cafe: Tidak Ada Pemecatan Karyawan, Hanya Pengurangan Jam Kerja
Lantik Mohammad Iqbal Sebagai Sekjen DPD RI, Sultan Dorong Terobosan Baru Tingkatkan Kerja Lembaga
Satpol PP NTB Didorong Kerja Optimal Tertibkan Aset Daerah

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:06 WIB

Menjaga Komisi Ojol di Level 20% untuk Keberlanjutan Ekosistem Digital dan UMKM

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:15 WIB

Johan Rosihan Tegaskan Pentingnya Revisi UU Pangan, Ini Alasannya

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:10 WIB

Komisi II DPRD Loteng Terima Audiensi LSM LAUK Terkait Alokasi DBHCHT

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:27 WIB

DPD RI Tegaskan Komitmen Cabut Moratorium Pembentukan DOB

Senin, 19 Mei 2025 - 15:01 WIB

KON Tegaskan Sikap: Tidak Ikut Demo 20 Mei, Stop Politisi Ojol!!

Berita Terbaru

Suasana pose bersama Pengurus Provinsi YRFI NTB masa bakti 2025-2028.

Politik

Resmi Terbit SK Pengprov YRFI NTB 2025-2028

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:01 WIB