LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) wilayah NTB menyatakan siap mengerahkan seluruh kekuatan untuk bergerilya melalukan aksi tutup paksa seluruh perusahaan yang memiliki gudang pembelian tembakau se-Pulau Lombok.
Sikap KSPN ini menyusul sebagai aksi solidaritas terhadap petani tembakau Lombok atas dugaan perlakuan semena-mena, khususnya terhadap petani swadaya oleh seluruh perusahaan pembelian tembakau Lombok. Hal tersebut disampaikan Ketua KSPN NTB, Lalu Iswan Muliadi melalui keterangan pers yang disampaikan kepada Lomboktoday.id, pada Selasa (15/10/2024).
Pihak KSPN dengan tegas menuntut agar seluruh perusahaan yang membeli tembakau di Pulau Lombok untuk melakukan normalisasi pembelian dan standar harga yang sama terhadap semua petani agar petani swadaya diperlakukan sama dengan petani binaan.
Tuntutan tersebut tak hanya ungkapan di jalanan, namun pihak KSPN telah melayangkan tuntutan secara tertulis kepada semua perusahaan dan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, agar turun melalukan tindakan terhadap semua perusahaan tembaakau yang beroperasi di Lombok.
‘’Kami desak Pemprov NTB tunjukkan taringnya jika benar merasa berpihak kepada petani, jangan bertekuk lutut terhadap pengusaha,’’ tegas Lalu Iswan Muliadi.
Lalu Iswan Muliadi menegaskan, jika tuntutannya tidak disikapi oleh pihak-pihak terkait dalam waktu paling lambat 2×24 jam sejak melayangkan surat tuntutan per hari Senin (14/10/2024), pihaknya telah menyiapkan surat pemberitahuan aksi kepada pihak kepolisian untuk turun gunung pada hari Kamis (17/10/2024) dengan menyasar semua gudang perusahaan tembakau terutama yang ada di Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Kemurkaan para tokoh yang tergabung di KSPN ini bukan tanpa sebab, sikapnya ini kata pria yang akrab disapa Mamiq Mul itu sebagai sikap solidaritas dan keberpihakannya terhadap petani. Dia mengendus sudah puluhan tahun ada dugaan praktik mafia pembelian tembakau, khususnya kesemena-menaan terhadap petani swadaya.
Lalu Iswan Muliadi menuding banyak oknum karyawan perusahaan tembakau yang memiliki jaringan petani-petani khusus yang konon disebutnya petani binaan untuk kong-kalikong dalam permainan harga graid dengan setoran khusus dari para petani yang dibina khusus sebagai jasa atau fee katrol harga grade.
Sedang petani swadaya kata Mulyadi, semau-maunya dipermainkan harganya meskipun terkadang kualitasnya lebih baik dari petani binaan. Petani swadaya akan selalu merugi karena tidak memiliki backingan yang disebutnya orang dalam. ‘’Nah… praktik seperti inilah yang selalu menjadi akar masalah yang terjadi selama ini,’’ tandas Mamiq Mul.
Demi membela rakyat petani, pihak KSPN NTB, tambah Lalu Iswan Muliadi menyatakan paham dan siap dengan segala risiko yang timbul dari aksinya ini atas nama petani andaipun harus chaos dengan pihak-pihak gudang (perusahaan tembakau).
Usai aksi tutup paksa semua gudang kata Lalu Iswan Muliadi, akan ditindaklanjuti dengan bersurat ke pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTB dan Otoritas Pelabuhan Lembar, agar membuat portal dan posko pemantauan pergerakan tembaku Lombok yang keluar dan yang akan menyeberang ke luar daerah.(Kml)